Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Bung Ade Manuhutu, Penyanyi Pop Era 1970-an

15 Januari 2024   11:25 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:19 2667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyanyi yang menjadi Gembala Jemaat (Sumber Foto: Indotrend) 

Selamat Jalan Bung Ade Manuhutu, Penyanyi Pop Era 1970-an

Oleh: Suyito Basuki

Terbetik kabar di sebuah WA Group bahwa penyanyi legendaris Ade Manuhutu dipanggil Tuhan, Minggu 14 Januari 2024 hari yang lalu. Ade Manuhutu meninggal dalam kapasistas sebagai seorang rohaniwan di gereja GBI yang terletak di Mandala Utara Tomang Jakarta Barat.  

Di akun instagram @gbi_bukitkalvari disebutkan Rest in Christ's Rare Ps Ade Manuhutu.Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga Gembala Senior (Papa, Opa, Saudara) kita terkasih, Pdt. Ade Manuhutu pada hari Minggu, 14 Januari 2024 pukul 19.30 WIB.

Ade Manuhutu bernama lengkap Adrian Stefanus Louis Manuhutu lahir di Ambon, Maluku 10 Juli 1948.  Sampai dengan meninggalnya, Ade Manuhutu memiliki usia 75 tahun.  

Berdasar akun instagram @gbi_bukitkalvari disebutkan bahwa pada hari Minggu itu, jenasah sementara ditempatkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD, ruang B.  Sebagaimana yang ditulis oleh indotren.com, bahwa ibadah penghiburan pada hari ini Senin 15/1/2024 pukul 19.00.  Kemudian ibadah tutup peti akan dilaksanakan Rabu 17/1/2024 pukul 09.00 dan pada pukul 10.00 jenazah diberangkatkan ke TPU Pondok Rangon untuk dimakamkan.

Lagu Nona Ana

Ade Manuhutu dikenal sebagai penyanyi yang populer di tahun 1970-an.  Penyanyi populer seangkatannya adalah Edy Silitonga, Bob Tutupoli dan Broery Marantika.  Lagu yang nge-hits dinyanyikannya pada waktu itu adalah lagu yang berjudul Nona Ana.  Lagu Nona Ana ini mendiskripsikan kekagumannya pada seorang gadis yang bernama Ana.  

Dalam lagu itu, puja-puji diberikan kepada gadis yang bernama Ana yang menarik hatinya. "Engkau bergaun bersahaja, Cara hidupmu sederhana Lagak dan gayamu serasi tanda kau wanita berpribadi...Nona Ana, nona Ana Anda membuat semua pria tertarik lagi terpesona padamu, Nona Ana, Nona Ana beruntunglah seorang pria, yang dapat menyunting dirimu nantinya, nantinya..." Demikian potongan syair lagu Nona Ana yang masih melekat di hati penulis.

Selain lagu Nona Ana, ada satu lagi lagu favorit setidaknya bagi penulis.  Lagu itu berjudul Virgo.  Mengapa penulis menyukai lagu Virgo?  Selain suara Ade Manuhutu yang berat dan khas yang penulis sukai, syairnya indah sekali menggambarkan betapa positifnya aura seseorang yang berzodiak Virgo.  

Kebetulan penulis lahir di bulan September yang berbintang Virgo hehehe....  "Virgo lambang sifat yang tenang, virgo tak pernah rasa bimbang...virgo tak pernah tinggi hati, virgo cintanya tulus suci...berbahagialah engkau yang mendapat kekasih bintang ini, manja dan sayang pastilah akan kau dapatkan slama hidupmu, kalau wanita pastilah rendah dan lembut hatinya dan mesra wajahnya kalaulah pria pasti mudah senyum bersahabat pada siapa saja."

Wawancara dengan Ade Manuhutu

Masih Masa Kejayaan sebagai Penyanyi (Sumber Foto: BiliBili)
Masih Masa Kejayaan sebagai Penyanyi (Sumber Foto: BiliBili)

Penulis pernah punya pengalaman khusus dengan melakukan wawancara dengan Ade Manuhutu sekitar tahun 1989 yang telah lama silam.  Saat itu Ade Manuhutu telah berkecimpung di bidang kerohanian.  Ade Manuhutu diundang oleh Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta (PMKS) untuk melayani Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) mahasiswa se-Surakarta di Lapangan Manahan Solo. 

Saat itu, penulis yang masih menyelesaikan studi di FKIP UNS tahun akhir,  lagi semangat-semangatnya menulis di berbagai media.  Dengan rasa dag-dig-dug, penulis memberanikan diri mewancarai Ade Manuhutu, usai beliau melayani KKR.  

Secara ringkas dalam wawancara yang dimuat di media lokal dan kalangan sendiri itu Ade Manuhutu menjelaskan proses kehidupannya mulai dari dia belum terkenal hingga menjadi penyanyi populer.  Saat awal-awal menjadi penyanyi, dia mengaku saat itu masih suka naik bus.  Orang sudah mulai mengenal wajahnya. 

Oleh karenanya dia selalu memakai topi pet untuk menutupi wajahnya.  Menjadi penyanyi yang terkenal tidak membawanya hidup bahagia yang sejati sehingga ia kemudian memilih melayani Tuhan dalam kehidupannya karena itulah yang kemudian ia rasakan sebagai sumber kebahagiaannya.

Menjadi Gembala Jemaat

Tidak lagi mendengar suaranya yang khas dalam menyanyi, ternyata Ade Manuhutu menjadi gembala senior jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bukit Kalvari yang terletak di Mandala Utara Tomang Jakarta Barat, sebuah gereja yang dirintisnya sejak tahun 1988.  Di dalam gereja GBI tersebut seorang gembala jemaat disebut dengan sebutan sebagai pastor yang kerap disingkat Ps.

Tentu saja dipanggilnya Ade Manuhutu dalam usia yang belum terlalu tua ini mengagetkan banyak kalangan.  Orang-orang yang dulu pernah mengidolakannya sebagai penyanyi pun juga merasa kehilangan.  Semoga saja keluarga dan jemaat yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan.  Selamat jalan bung Ade Manuhutu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun