Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Rohani Minggu Pagi: Hidup Taat, Datangkan Berkat

14 Januari 2024   05:06 Diperbarui: 14 Januari 2024   05:59 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahagia suka cita (Sumber Foto: Lifestyle Kompas)

Renungan Rohani Minggu Pagi:

Hidup Taat, Datangkan Berkat

Oleh: Suyito Basuki

Belum lama ini, Selasa 2 Januari 2024 yang lalu terjadi peristiwa kecelakaan pesawat di Jepang.  Kecelakaan itu terjadi antara Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo.  Menurut transkrip resmi komunikasi kontrol lalu lintas Kementrian Jepang menyebutkan bahwa kecelakaan itu terjadi karena pesawat Pesawat Penjaga Pantai itu sebenarnya belum diijinkan lepas landas.  Pesawat Penjaga Pantai hanya tersebut diberi perintah supaya melakukan "taxi to holding point" atau jalan pelan di jalur tunggu.  Tetapi kenyataannya pesawat Penjaga Pantai itu lalu lakukan lepas landas.

Dengan demikian lalu terjadilah tabrakan antara kedua pesawat itu.  Penumpang pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang termasuk awak pesawat bisa dievakuasi dan semuanya selamat.  Hanya sayang, penumpang pesawat Penjaga Pantai sejumlah 6 orang, yang selamat hanya 1 orang.  Itu artinya terdapat 5 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut. (Kompas.com 4/1/2024)

Walaupun pihak Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) masih mengadakan penyelidikan terhadap peristiwa itu, kita bisa mengambil kesimpulan sementara bahwa pesawat Penjaga Pantai belum mendapat ijin untuk lepas landas tetapi sudah melakukan tindakan lepas landas, padahal terdapat pesawat Japan Airlines yang akan turun dari udara.  Singkatnya pesawat Penjaga Pantai itu tidak melakukan perintah dari kontrol lalu lintas udara Bandara Haneda, Tokyo.  Hanya selang 2 menit, perintah itu dilanggar, lalu terjadilah kecelakaan tragis itu yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Secara kerohanian, masalah selamat dan tidaknya ataupun beruntung tidaknya hidup kita, sejatinya juga tergantung dengan seberapa ketaatan kita melakukan perintah-perintah Tuhan.  Dalam Kitab Yosua 1:8-9 tertulis,"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.  Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

Ngerinya tabrakan pesawat (Sumber Foto: CNN Indonesia) 
Ngerinya tabrakan pesawat (Sumber Foto: CNN Indonesia) 

Hal ini jelas sekali, bagaimana supaya hidup kita mendapatkan berkat Tuhan.  Yakni dengan kita menjaga, membaca dan melakukan perintah-perintah Tuhan yang sudah tertulis di dalam Alkitab.  Hanya dengan demikian, maka hidup kita akan berhasil.  Daud menulis di dalam Mazmur 1:2-3,"tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.   Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil".  Kata "berhasil" yang ditulis, dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris baik King James Version, New International Version maupun New Revised Standard Version ditulis dengan kata "prosper" yang dapat diartikan hidup yang makmur.  Apa pun yang kita kerjakan, maka ada jaminan akan mendapat keberhasilan atau kemakmuran itu.

Semoga hidup kita di tahun 2024 ini dipenuhi dengan sikap ketaatan kepada Tuhan, dengan demikian berkat-berkat Tuhan akan dicurahkan.  Tindakan salah yang dilakukan oleh pesawat Penjaga Pantai Jepang karena tidak menuruti perintah pihak kontrol lalu lintas Bandara Haneda, Tokyo yang kemudian menyebabkan terjadinya sebuah kecelakaan dengan pesawat Japan Airlines menjadi pelajaran berharga bagi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun