Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Songsong Debat Capres: Utopia Masyarakat Soal Alutista

7 Januari 2024   09:27 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:27 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Songsong Debat Capres: Utopia Masyarakat Soal Alutista

Oleh: Suyito Basuki

Dalam sebuah kesempatan kunjungan kampanye yang disiarkan sebuah stasiun televisi berkali-kali, Muhaimin Iskandar Cawapres No. Urut 1 yang sering akrab disapa Cak Imin, menceritakan pengalaman perjalanannya dalam rangka studi banding, dia menghadiri sebuah pameran alat utama sistem senajata (alutista) yang terdiri dari alat-alat pokok persenjataan di sebuah negara Eropa.  

Di dalam pameran itu tiba-tiba diganti dengan pameran alat pertanian.  Saat Cak Imin menceritakan pengalamannya itu, dia tidak menyebut spesifik negara Eropa yang ia kunjungi dan kapan kunjungan itu dilakukan serta bagaimana proses tiba-tiba pameran alutista itu berubah menjadi pameran alat-alat pertanian.

Tetapi rupanya cerita yang Cak Imin sampaikan di hadapan komunitas petani itu merupakan pengantar terhadap pokok pikiran yang sebenarnya.  Cak Imin mengatakan bahwa dari pada uang negara 139 T dibelikan alat-alat perang, mendingan dibelikan alat-alat pertanian yang lebih berguna bagi masyarakat. "Kan kita bukan dalam kondisi perang?" demikian Cak Imin menegaskan.  Rupanya Cak Imin sedang brusaha mengkritisi rencana pemerintah dalam hal ini kementrian Pertahanan yang akan menggelontorkan dananya untuk membeli alat-alat perang termasuk pesawat tempur.

Ganjar Pranowo, Capres No. Urut 3 rupanya juga tertarik mengomentari rencana pembelian alutista oleh pemerintah.  Ganjar Pranowo lebih mengritik rencana pembelian pesawat second alias bekas.  Ganjar Pranowo mengomentari kemanfaatan barang bekas.  Seolah hendak mengatakan, kenapa dengan dana anggaran tahun 2024 sebesar 139 T tidak membeli alutista baru sekalian?   

Tema Debat

Tema debat Calon Presiden (Capres) sore ini jam 16.30 Minggu 7 Januari 2024 diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan Jakarta.  Debat dengan 11 panelis ini mengambil tema pertahanan nasional, hubungan internasional dan geopolitik.  Menurut berita tv, untuk menjaga kondusifnya acara, akan diterjunkan 2300 personil keamanan, dari pusat dan daerah.  

Untuk kelancaran lalulintas di sekitar gedung Istora Senayan, akan dilakukan rekayasa lalu lintas dari pihak kepolisian.  Para panelis yang menyiapkan pertanyaan, dikabarkan mulai hari ini dikarantina, mungkin maksudnya supaya dapat lebih fokus dalam membuat pertanyaan tanpa intervensi dari pihak-pihak luar.

Nampaknya apa yang digelisahkan oleh Cak Imin dan Ganjar Pranowo soal alutista ini akan menjadi amunisi mereka bertanya kepada Prabowo Subianto Capres No. Urut 2.  Banyak kalangan tema debat malam ini adalah ranah pekerjaan Kementrian Pertahanan sehari-hari.  Prabowo Subianto yang adalah juga Menteri Pertahanan logikanya jauh lebih memahami soal tema tema pertahanan nasional, hubungan internasional dan geopolitik ini.

Perihal mengapa pemerintah lebih memilih membeli alutista dari pada membeli alat-alat pertanian?  Mengapa membeli alutista bekas kalau memang serius bertujuan memperkuat pertahanan negara?  Hingga bagaimana sikap politik luar negeri Indonesia terhadap peperangan yang tengah terjadi antara Ukraina-Rusia, Israel-Palestina, perang dingin China dan Amerika, termasuk kekerasan politik Birma yang menyebabkan lautan pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dan perkembangan geopolitik global dewasa ini akan menjadi percakapan menarik dan rasanya Prabowo Subianto akan banyak menjelaskan terkait dengan isu-isu itu karena kedudukannya sebagai Menteri Pertahanan saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun