Kami menganalisa mengapa dahan pohon mangga kami patah dan runtuh? Â Selain usia pohon yang sudah tua, kemungkinan besar karena buah begitu lebat sehingga dahan tidak bisa menahan beban berat buah-buah mangga itu.Â
Buah yang terkumpul kemudian kami bagikan ke tetangga. Â Kami juga bagikan kepada para orang tua sekolah TK melalui guru sekolah TK. Â Rasanya mangga itu manis, tetapi mengingat kejadian buah itu jatuh, tidaklah begitu manis!
Bersyukur Senantiasa
Meski cara buah itu jatuh bersama dahan yang besar beserta ranting-rantingnya tidak manis karena mendatangkan perasaan ngeri, tetapi kami seperti sedang diajar oleh Tuhan untuk bersyukur senantiasa. Â Kami berpikir dan berandai-andai, misal saja dahan pohon itu patah dan runtuh saat para orang tua tengah menunggu anak yang bersekolah di TK atau para orang tua sedang menunggu anak mereka sekolah Minggu di hari Minggu itu tentu akan ada banyak korban, mungkin akan ada korban tewas, setidaknya luka berat. Â Apalagi kalau kami membayangkan anak-anak TK atau sekolah Minggu yang sering hilir mudik di tempat perteduhan itu, tentu akan terjadi histeria para orang tua saat dahan pohon mangga itu menimpa anak-anak mereka!
Bersyukur itu semua tidak terjadi.  Dahan besar itu patah dan jatuh saat tempat itu sangat sepi, sehingga tidak ada korban jiwa sama sekali.  Puji syukur kepada Tuhan!  Kami yakin bahwa hal itu terjadi karena  kehendak dan pertolongan Tuhan!
Mantap Langkah Kaki
Dari peristiwa jatuhnya dahan pohon mangga di rumah kami, kami belajar bahwa Tuhan mengasihi kami dan jemaat-Nya. Â Berandai-andai, misal saja ada yang tertimpa dahan pohon itu, pastilah akan ada persoalan yang sangat besar, apalagi misal yang tertimpa itu anak-anak. Â Pasti juga akan menimbulkan kesedihan yang luar biasa, selain persoalan yang pasti panjang penyelesaiannya.
Melalui peristiwa itu, seolah kami diajar bahwa Tuhan tidak meninggalkan kami. Â Saat mulai menapaki tahun baru 2024 ini, kami sadar akan ada banyak persoalan yang akan kami hadapi pada tahun 2024 ini. Â Tetapi peristiwa jatuhnya dahan pohon mangga Mana Lagi di tempat yang 'dibuat' sepi oleh Tuhan, sehingga tidak ada korban kecelakaan sama sekali, maka kami dimantapkan langkah-langkah kaki kami karena ada keyakinan, Tuhan bersama kami, menuntun dan membawa kami pada berbagai kebaikan dengan kasih sayang-Nya!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H