Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Jalan Turun Bawen, Jalan Maut?

24 September 2023   07:34 Diperbarui: 25 September 2023   11:45 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas mengevakuasi truk yang mengalami kecelakaan di exit tol Bawen. (Foto: KOMPAS.com/Dian Ade Permana)

Bawen adalah nama sebuah kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Di daerah Bawen ini banyak tumbuh industri textil, sehingga selain penduduk setempat, banyak pula para pendatang yang bermukim di daerah ini. Dengan demikian, penduduk Kelurahan Bawen sangat padat.

Bawen juga merupakan daerah perlintasan utama kendaraan-kendaraan dari arah Semarang yang akan menuju ke Salatiga/ Solo atau ke Yogyakarta. 

Dari jalan turunan Merak Mati maka jika akan ke Yogyakarta arah kendaraan belok ke kanan.  Sedangkan jika akan ke arah Salatiga, Solo, Jawa Timur, kendaraan lurus, turun melewati lampu trafic light (TL, kami biasa sebut lampu bangjo 'abang ijo') yang adalah pertigaan keluar (exit) tol Bawen.

Di Bawen juga ada terminal, di dekat jalan tol yang ramai dan legendaris.  Bus-bus yang berjalan ke arah Yogyakarta ataupun ke Salatiga/ Solo akan melakukan transit di situ untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. 

 Pada waktu masyarakat belum memiliki alat transportasi berupa motor atau mobil seperti sekarang ini, di mana masyarakat mengandalkan moda transportasi bus, terminal Bawen ini ramainya penumpang bukan kepalang, lebih-lebih pada waktu hari-hari raya, khususnya hari raya Idul Fitri. 

Masyarakat yang mau pulang kampung, di terminal Bawen itulah mereka menunggu bus atau berganti bus ke arah tujuan mereka masing-masing.

Kecelakaan Tragis

Semalam (23/9), hari Sabtu malam Minggu 23 September 2023, terjadi sebuah kecelakaan di jalan turunan Bawen yang menuju lampu TL pertigaan exit tol Bawen. 

Menurut keterangan polisi, sebuah  kendaraan truk trailer yang dikendarai oleh Agus Riyanto (44) penduduk daerah Klepu Krajan 03/01 Klepu Donorojo berjalan menuju arah Salatiga mengalami rem blong sehingga menabrak 4 buah mobil dan 9 sepeda motor yang sedang berhenti di lampu TL.  

Akibat kecelakaan itu terdapat 3 korban meninggal dunia dan 9 orang alami luka ringan.  Kerugian material karena peristiwa kecelakaan itu menurut taksiran polisi sekitar 90 juta rupiah.

Dalam video yang beredar di masyarakat, tampak korban bergelimpangan dan mobil-mobil dan motor yang ringsek akibat peristiwa itu. Seorang pengendara motor di video yang selamat mengatakan bahwa begitu dia mendengar suara klakson truk dari belakang langsung saja dia meloncat menghindar.  

Dalam video lain terdengar orang menangis dan menjerit karena melihat korban-korban kecelakaan yang bergelimpangan di jalan. Sementara video yang lainnya memperlihatkan mobil yang ringsek dan tergelimpang, sementara ada motor yang terbakar.

Akibat Jalan Turunan

Kecelakaan akibat rem blong di Bawen seperti di atas terjadi beberapa kali.  Hal ini terjadi karena rem blong yang tidak terkendali karena berjalan menurun dan tragisnya di jalanan menurun itu terdapat lampu TL yang membuat para pengendara di depannya harus berhenti karena lampu TL merah sedang menyala. 

Kami sekeluarga yang tinggal di Ambarawa, berjarak 2 kilometer dari Bawen, jika akan ke Salatiga, saat berhenti di lampu TL exit tol Bawen itu selalu was-was karena berpikir, bagaimana ya kalau ada ada truk, bus, atau kendaraan roda empat lainnya yang mengalami rem blong di belakang kami.  

Oleh karenanya, seringkali mobil yang kami kendarai saya tempatkan di sisi jalan kiri.  Maksudnya, jika ada kendaraan rem blong dari belakang, maka kami bisa terhindar.  

Kecelakaan tragis itu (Sumber: TribunNews.com) 
Kecelakaan tragis itu (Sumber: TribunNews.com) 

Tetapi itu kan pikiran kami sebagai manusia.  Kami tidak tahu, bagaimana sebetulnya situasi sopir yang remnya blong.  Bisa jadi malah dia arahkan laju kendaraan ke arah kiri, bukan tengah atau kanan?

Jalan turunan dengan di depan ada lampu TL yang menghadang selain di Bawen, antara lain juga ada di jalan lingkar Salatiga ke arah Kopeng Kabupaten Semarang.  Jalan turunan itu bisa dibilang ekstrim.  

Dari arah Kopeng menuju Salatiga, jalan turunan itu sekitar 40 drajad.  Sehingga saat ada kendaraan yang remnya blong, maka kendaraan-kendaraan yang ada di depan lampu TL akan diterjang tanpa ampun dari arah atas.  

Oleh karenanya dinas terkait, kemudian menutup jalan perempatan itu dan lampu TL dihilangkan.  Kendaraan-kendaraan dari arah Kopeng yang menuju ke Semarang atau Salatiga akan diarahkan ke kiri.  Kendaraan yang akan melaju ke arah Boyolali atau Solo akan memutar di depan taman kota Salatiga.  Dengan demikian kemudian kecelakaan dapat diminimalisir.

Akankah Exit Tol dan Lampu TL Dialihkan?

Terdapat pemikiran kami sebagai masyarakat awam yang tinggal di sekitar Bawen yang sehari-hari sebagai pengguna jalan Bawen tersebut.  Demi keamanan apakah perlu exit tol Bawen sekaligus lampu TL dialihkan?  Pengalihan exit tol tentu membutuhkan exit tol yang aman tidak dalam posisi jalan yang menurun atau menanjak.  

Mungkin daerah exit tol yang aman itu di daerah perkebunan kopi sebelum jembatan Tuntang.  Tetapi tentu saja pengalihan lampu TL exit tol itu tidak sesederhana yang kami bayangkan, membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang tidak sedikit menghabiskan biaya.

Kendaraan Layak Uji dan Kesiapan Sopir

Tetapi setidaknya ini yang bisa diupayakan supaya kecelakaan serupa seperti di Bawen yang semalam tidak terjadi lagi.  Kendaraan-kendaraan berat, perlu diuji benar kelayakan jalannya. 

Polisi berhak melarang kendaraan berat berjalan jika tidak memenuhi kelolosan uji layak jalan.  Oleh karena itu razia-razia kendaraan berat seperti ini perlu terus dilakukan. 

Sebaliknya bagi pengusaha kendaraan-kendaraan berat ini harus dengan kesadaran penuh merawat dan mempersiapkan kendaraan beratnya sebelum melakukan perjalanan. 

Yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan psikis sopir sekaligus kelengkapan surat-surat yang diperlukan saat dalam perjalanan termasuk SIM, STNK dan lain-lain sebelum melakukan perjalanan.  

Sopir juga perlu memiliki kesadaran bahwa keteledoran yang ia lakukan sedikit saja, bisa berdampak nyawa manusia hilang dan kerugian material yang tidak sedikit. Belum lagi kerugian psikis yang tidak bisa terhitung akibat kecelakaan yang ditimbulkan akibat keteledorannya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun