Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nyanyi dan Joged Kemerdekaan di Kampungku

17 Agustus 2023   08:38 Diperbarui: 17 Agustus 2023   08:45 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat apa saat kita mengadakan pentas seni saat malam tirakatan?  Manfaatnya banyak sekali.  Selain memupuk rasa nasionalisme, karena sebelumnya ada uraian mengapa kita mengadakan tirakatan, karena hal itu terkait dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, juga memupuk rasa persatuan warga, juga yang tak kalah penitngnya membangkitkan potensi berkesenian warga masyarakat.

Seni adalah suatu keindahan.  Keindahan merupakan kebutuhan jiwa.  Dengan demikian, keindahan dalam wujud suara, yang kita sebut seni suara atau seni musik, keindahan dalam wujud terlihat mata, maka kita sebut seni rupa dan keindahan lainnya menjadi penyeimbang bagi jiwa yang sering penat karena tuntutan pekerjaan dan lain-lain setiap harinya. 

Seni perlu ditumbuhkembangkan, karena ini juga merupakan wujud tanggung jawab kepada Sang Pencipta yang mencipta manusia dengan segala keunikan dan potensinya.  Pengembangan potensi seni ini salah satu bentuk ucapan syukur kepada Sang Pencipta.  Memang tidak semuanya memiliki kualitas mengeksplorasikan potensi seninya dengan keindahan yang luar biasa.  Yang biasa-biasa sajalah tidak mengapa, asal disertai dengan rasa suka cita.  Panggung tirakatan seperti ini, pengeksplorasi berkesenian tanpa beban menemukan segmen peminatnya.

Seni Tradisional Perlu Digali

Mungkin perlu digali potensi berkesenian basis seni tradisional.  Anak-anak usia SD atau SMP dalam konteks masyarakat kami yang hidup di Jepara, Jawa tengah, perlu diajarkan tampil dengan seni Macapat, Kethoprak, Wayang Kulit dan lain-lain.  Berkesenian model seperti ini, selain mereka dapat mengenal budaya Jawa yang sering disebut sebagai budaya adiluhung, juga menyediakan mereka fasilitas belajar bahasa Jawa yang memiliki berbagai tingkatan, Ngoko-Krama Madya-Krama Inggil ini yang kadang menjadikan kesulitan tersendiri.

Oleh karenanya, sangat baik diciptakan panggung-panggung tirakatan seperti tirakatan 17 Agustusan.  Mungkin akan ada tirakatan 21 Aprilan untuk memperringati hari lahir RA Kartini.  Mungkin ada tirakatan 28 Oktoberan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.  Mungkin ada pula tiraktan 10 Novemberan untuk memperingati hari Pahlawan dan lain-lain.  Tentunya dengan acara yang memiliki konsep jelas dan dipersiapkan dengan baik.

Malam Semakin Malam

Tirakatan yang kami adakan semakin beranjak ke waktu hampir tengah malam.  Gaung kemerdekaan masih kami dengar.  Bendera merah putih berkibar di setiap depan rumah warga, meski nyaris di telan malam, bendera itu masih berkibaran tersentuh hembusan angin malam.

Saya didaulat oleh MC untuk menyanyi lagunya mas Didi Kempot "Sewu Kutha".  Wah seperti tidak nyambung nih tema lagunya.  Tetapi begitulah, malam tirakatan di wilayah RT kami memang utamanya mendorong warga untuk bersuka cita di malam menjelang hari kemerdekaan RI yang ke 78 tahun ini.  Merdeka!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun