Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pameran Seni Rupa "Sindhen" Purwadmadi Bukan Sekedar Vignette

22 Juli 2023   08:07 Diperbarui: 28 Juli 2023   12:14 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber gambar Katalog, dokumen pribadi 
Sumber gambar Katalog, dokumen pribadi 

Sebagaimana yang menjadi testimoni Rini Lestari, istri Purwadmadi yang ditulis oleh Dyan Anggraini seorang pelukis, bahwa lukisan-lukisan Purwadmadi ini lahir dari proses penulisannya yang begitu padat dan membutuhkan waktu yang menyita.  Melukis kemudian bagi Purwadmadi, menjadi kegiatan "jeda penyeimbang" yang melegakan, lepas mengalihkan himpitan teks-teks yang berseliweran di kepala, sehingga menjadi ruang pelepasan ekspresinya.

Menurut Anggraini, goresan-goresan spontan Purwadmadi yang ditumpahkan, dipertemukan, dipersilangkan, dan ada sebagian yang disapu dengan warna pastel yang dihasilkan dari bunga dan dedaunan yang ada di sekitar rumahnya, juga kopi dan teh, telah melahirkan karya dengan goresan dan sapuan ekspresi yang menarik.

Lebih lanjut Dyan Anggraini menyatakan kesannya bahwa kesederhanaan garis, bentuk, dan keteguhan daya kerja Purwadmadi telah menghadirkan karya-karya gambar yang artistik.  Karya yang menghadirkan percakapan sunyi, berada dalam ruang lepas tanpa batas.

Bukan Sekedar Vignette

I Gusti Nengah Nurata berada di ruang pameran minum sirup telang produksi Posnya Seni Godod (Dokumen Pribadi)
I Gusti Nengah Nurata berada di ruang pameran minum sirup telang produksi Posnya Seni Godod (Dokumen Pribadi)
I Gusti Nengah Nurata, seorang pelukis dan pengamat seni yang saat ini bermukim di Solo memberikan komentarnya lewat Chat WA.  Ujarnya panjang lebar,

"Saya sempat mengamati keliling. Bagi saya karya beliau bernuansa sketsa, drawing art, seni lukis. Nuansanya seperti itu. Terlepas dari masalah itu ada semacam pembacaan sesuatu dari batin almarhum Purwadmadi dalam penciptaan karya. Itu karya seni rupa murni karena pembahasan ke dalam bahasa sederhana yaitu garis dan warna. Kalau saya melihat komposisi beliau mungkin kena sentuhan sahabatnya, seperti Godod dan saya lihat bagaimana mengkomposisi balance dan lainnya. Itu sudah memperhatikan bagaimana menciptakan karya yang artistik."

"Bagaimana komposisi bentuk yang memiliki makna dalam. Dalam penciptaan karya seniman melibatkan ketajaman pikiran, kepekaan kedalaman permenungan, kekuatan daya refleksi jiwa (dalam Bahasa Bali disebut taksu), gagasan, konsep, filofosi kedalaman makna. Itu terkandung dalam karya Purwadmadi."

"Mungkin kalau beliau kena sentuhan di seni rupa murni, karya akan lebih bagus dari ini. Wong nggak kena sentuhan dari seni rupa murni juga sudah bagus. Beliau ada di ranah seni rupa. Dulu saya pernah mengumpulkan orang multitalenta yang masyarakat umum belum tahu basic-nya seni rupa."

"Almarhum Purwadmadi salah satu dari orang multitalenta yang salah satu bakatnya adalah seni rupa. Kelahiran karya beliau tidak instan. Tidak semudah itu orang menjadi perupa. Almarhum Purwadmadi mendapatkan sentuhan kesenirupaan dari teman-temannya yang memang punya basic seni rupa murni.  Karya Purwadmadi juga bukan sekadar vignette yang popular pada tahun 1970-an. Vignette memang juga karya yang mengutamakan garis tapi cenderung untuk pengisi ruang kosong, melengkapi narasi sastra." Demikian Nurata yang pernah  kuliah di STSI Yogyakarta dan saat ini pensiun sebagai dosen ISI Surakarta ini.  Nurata mengikuti perkembangan senirupa tak hanya senirupa Indonesia tapi juga di ranah ASEAN, ASIA, dan negara nonblok yang tak terikat dengan ikatan persatuan negara.

Perhatian pada Sosial dan Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun