"Orang yang melihat lukisan saya, akan menjadikan jiwanya tenang dan itu bisa menjadi terapi secara psikologi." Demikian terangnya suatu ketika.
Godod Sutejo yang sempat malang melintang menjadi koordinator FKY (Festival Kesenian Yogyakarta). Â Kelahiran Wonogiri, 12 Januari 1953 ini adalah pendiri dan pernah menjadi ketua Koperasi Seniman Ancol Jakarta juga pendiri SEKATA Yogyakarta. Â
Godod Sutejo sudah malang melintang melakukan pameran selain di Jogja juga di beberapa kota antara lain: Semarang Bandung Jakarta Surabaya Bali Solo Padang Aceh dan beberapa kota di Kalimantan serta di luar negeri, khususnya Swis dan Australia.
Saling Berbagi dan Bertukar Lukisan
Akhirnya terjadilah peristiwa spontanitas dan langka itu. Â Tiga orang pelukis: Hiraku Kawata yang adalah orang Jepang, Godod Sutejo serta Jedid melakukan kegiatan lukis bersama di sanggar galerinya Posnya Seni Godod. Â
Mereka khusuk dengan inspirasi yang memenuhi kepala mereka dan asyik masyuk mengekspresikannya di kanvas, sebagaimana mereka melukis dengan aliran mereka masing-masing. Â
Beberapa saat setelah mereka menyelesaikan lukisan mereka masing-masing, maka mereka saling mengapresiasi dan mereka bertukar lukisan di antara mereka. Â Sebuah momentum yang unik yang bisa menjadi inspirasi barangkali suatu saat perlu dilakukan lukis bersama para perupa lintas negara. Â
Jika ini bisa terjadi, akan menjadi suatu catatan tersendiri, bahwa seni lukis bisa menjadi sarana kesatuan umat manusia di jagad yang penuh dengan konflik antarnegara ini.
Kemanunggalan Alam Semesta dan Ekspresi Seni
Wahyu Nugroho, seorang pengamat seni yang menyaksikan lukis bareng menyampaikan pandangannya: bahwa puncak kesadaran manusia adalah ketika berada di titik kemanunggalan dengan alam semesta.Â