Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saparan Rebo Pungkasan, Kembul Sewu Dulur Kulon Progo Jogja

22 September 2022   09:32 Diperbarui: 23 September 2022   04:32 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembul Sewu Dulur, ditengah nampak Ibu Ari Hargiatmi, Godod Sutejo dan Untung Waluyo (Sumber Foto: Bu Ari Yogya)

Dalam acara tersebut, tampak juga beberapa budayawan seperti: Satrio Wibowo, tokoh nyentrik  dan juga beberapa budayawan serta masyarakat sekitar.  Satrio wibowo budayawan asal kotagede ini mengatakan dengan adanya acara kembul sewu dulur ini  keindahan alam di kisaran Pendoworejo dapat dinikmati dan menjadi meriah sehingga akhirnya berdirilah kafe-kafe yang top, diantaranya kafe Kopi Ampirono, Kopi Ingkar Janji, Dadap Sumilir, Kopi Menoreh, Teraloka, Banyu Bening, Geblek Pari dan lain-lain.  Menurut Godod Sutejo, pernah juga kegiatan ini sebelumnya mendapat dukungan pengelolaan oleh Priyo Mustiko dan dukungan dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo.

Keterlibatan Berbagai Pihak

Peringatan Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.  Mereka yang terlibat adalah para pengusaha kafe di lingkungan desa Pendowoharjo, seperti Dapur Kayangan, Kopi Ampirono, Kopi Ingkar Janji dan dari BPD desa Pendowoharjo.

Adapun proses peringatan tersebut adalah sebagai berikut: setelah tumpeng dan segala uba- rampenya didoakan oleh oleh Rois setempat, maka dimulailah kembul sewu dulur dan jaran kepang pun mulai dimandikan.  Mulyono selaku ketua adat Pendoworejolah yang kemudian melakukan penyiraman atau memandikan jaran kepang tersebut.

Lebih Tertata

Godod Sutejo yang ikut menikmati acara tersebut menilai bahwa penyelenggaraan Saparan Rebo Pungkasan, Kembul Sewu Dulur di tahun 2022 ini lebih tertata.  

Hal ini menurut penilaian pelukis alam sepi tersebut bahwa para petugas dari kelurahan terlihat sigap melakukan kewajiban-kewajibannya.  Dan tak kalah pentingnya menurut Godod Sutejo adalah kepandaian pengatur acara atau MC  yang selalu menyelipkan tembang-tembang selama acara berlangsung.

Kembul Sewu Dulur, ditengah nampak Ibu Ari Hargiatmi, Godod Sutejo dan Untung Waluyo (Sumber Foto: Bu Ari Yogya)
Kembul Sewu Dulur, ditengah nampak Ibu Ari Hargiatmi, Godod Sutejo dan Untung Waluyo (Sumber Foto: Bu Ari Yogya)

Urai Godod Sutejo lebih lanjut, diharapkan untuk penyelenggaraan pada tahun-tahun yang akan datang akan lebih maju lagi.  

Pelaksanaan kegiatan ini sebelumnya menurut Godod Sutejo diawali dari uang hasil patungan para seniman Hari Pribadi, Godod Sutejo, Satrio Wibowo, dan  Pak Waluyo Ancol.  Menurut Godod Sutejo, pernah juga kegiatan ini sebelumnya mendapat dukungan pengelolaan oleh Priyo Mustiko dan dukungan dari Dinas Kebudayaan Kulonprogo.

"Saya rasa hal ini telah berjalan baik atas kepedulian dinas terkait di Kulon Progo kerjasama dengan masyarakat yang punya gawe acara ini.  Semoga ke depan tetap terselenggara dan lebih baik lagi," demikian harap Godod Sutejo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun