Dari pameran arsip tersebut, Godod Sutejo memberikan kesan bahwa untuk menjadi seorang seniman besar memang tidak gampang. "Harus melalui liku-liku yang yang panjang dan rumit," demikian Godod Sutejo.
Tempat yang Menginspirasi
Pameran arsip Memorabili Art Kustiyah, dalam pembukaannya, banyak dihadiri oleh para murid Edhi Sunarso. Â Pameran yang bertujuan untuk mengenang pelukis Kustiyah dan yang akan menjadi bahan penulisan cucunya ini dihadiri juga oleh pelukis Syahrial Koto, pelukis Nasirun dan istri, bu Joko Pekik, Titik Sidin sebagai ketua Ikaisyo, RJ Winarno seorang pematung pensiunan dosen Sarjana Wiyata Yogyakarta yang adalah murid Edhi Sunarso dan para sahabat serta pengunjung lainnya.
Museum Griya Seni Hj. Kustiyah Edhi Sunarso yang menjadi tempat pameran ini dilaksanakan, memang selayaknya tempat ini sebagai salah satu tempat budaya yang perlu mendapat kunjungan banyak orang, karena banyak liku liku kehidupan senirupa yang bisa dipelajari. Â Layak memang museum tersebut menjadi tempat studi bagi para penerus bangsa, khususnya dalam bidang seni rupa.Â
Di tempat ini pula, seorang pelukis bisa belajar juga bahwa kewajiban seorang pelukis adalah terus menerus melukis hingga sepanjang hayatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H