Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membuat Tungku, Persiapan Memasak untuk Sebuah Perhelatan

23 Agustus 2022   04:17 Diperbarui: 23 Agustus 2022   04:20 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tungku dengan tiga lobang yang telah jadi (foto: dokumen pribadi)

Membuat Tungku, Persiapan Memasak untuk Sebuah Perhelatan

Oleh: Suyito Basuki

Tungku menurut catatan wikipedia adalah sebuah alat atau instalasi yang dirancang sebagai tempat pembakaran sehingga bahan bakar dapat digunakan untuk memanaskan sesuatu. (id.wikipedia.org)  Dengan tungku ini orang kemudian melakukan aktivitas memasak baik menggoreng, merebus atau pun membakar bahan makanan sehingga menjadi siap untuk disantap.  Tungku selain berfungsi untuk memasak juga kadang digunakan untuk memanaskan ruangan sehingga hawa dingin bisa diantipasi.

Tungku masih digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif penggunaan gas.  Manakala gas harganya semakin melambung, maka penggunaan tungku yang menggunakan kayu dan alat bakar yang mudah dicari di sekitar rumah atau kebun, menjadi alternatif masyarakat yang dirasa lebih murah dan meriah.  Di Nusa Tenggara Timur, bahkan ada nilai filosofi penggunaan tungku ini.  Menurut seorang pegiat budaya dan sastrawan asal Flores Timur, Silvester Petara Hurit, api dalam tungku punya daya membersihkan atau menyucikan.  Masakan menurutnya berada di dunia tengah, antara yang profan dan transenden.  Tiga tungku menurutnya merupakan simbol kekokohan yang saling menopang, menuju yang satu atau yang ideal. (wkoranntt.com 27 Juli 2022)

Berdasarkan catatan Worldbank, di Indonesia ada sekitar 24,5 juta keluarga yang masih menggunakan tungku ini untuk memasak.  Melihat dampak yang negatif polusi dari pemakaian tungku yang disebut sebagai tungku biomassa tradisional ini, maka bekerjasama dengan Direktorat Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meluncurkan Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE) pada tahun 2012.  Hal ini dimaksudkan supaya mengurangi polusi udara yang diakibatkan karena pemakaian tungku ini. (worldbank.org. 3 November 2014)

Digunakan dalam Perhelatan

Di desa kami, meski masyarakatnya sudah banyak menggunakan gas dalam memasak, tetapi saat mereka melakukan perhelatan pernikahan, sunatan dan lain-lain, mereka masih menggunakan tungku.  Hal ini dimaksudkan selain ada penghematan juga mempercepat proses memasak suatu masakan.  Selain itu, memasak di tungku yang dilakukan oleh beberapa orang menjadi sarana adanya kebersamaan dan hidup yang bergotong royong.

Menabur sekam di tanah yang dilembekkan (foto: dokumen pribadi)
Menabur sekam di tanah yang dilembekkan (foto: dokumen pribadi)

Selain itu beberapa makanan memang ideal kalau dimasak dengan menggunakan tungku.  Pembuatan jenang atau jadah misalnya.  Diperlukan ruang yang lebih leluasa dan tungku yang memadai dalam mengolahnya.   Jika itu dilakukan dengan kompos gas akan ada banyak kesulitan bagi poengolahnya.

Memasak untuk sebuah perhelatan, sebagaimana diketahui, dipersiapkan untuk banyak tamu dan berbagai menu masakan yang harus disediakan.  Pemakaian tungku dirasakan lebih afdol untuk memenuhi kebutuhan masak berbagai menu masakan itu.  Memang polusi udara akan terjadi, tetapi toh itu sesaat, sewaktu perhelatan akan dan tengah dilakukan.  Lagi pula tungku yang dibuat, diletakkan di belakang rumah dalam tempat yang terbuka.  Sehingga aman bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun