Waskita Seni Yogyakarta, Sang Guru Seniman Deras Berkarya
Oleh: Suyito Basuki
Bertempat di Galeri Seni Indie Art House milik pelukis Nyoman Darya, Bekelan, Kasihan Bantul, D.I. Yogyakarta, diadakan pameran seni rupa dengan tajuk Waskita Seni mulai 17 Agustus 2022 hingga 4 September 2022. Â Pameran ini diikuti oleh para guru atau dosen seni rupa yang menjalani hidup sebagai seorang seniman. Â Pameran ini hanya diikuti oleh 17 orang. Â Mengapa hanya tujuh belas orang, karena menyesuaikan dengan tanggal 17 Agustus, hari kemerdekaan Indonesia dan ruang pameran yang tersedia. Dengan demikian, pameran seni rupa ini diadakan sembari mengingat kemerdekaan Indonesia yang sudah mencapai 77 tahun ini.
Menurut I Gede Arya Sucitra sebagai kurator, "Dasar dihadirkan pameran seni sang guru seniman ini adalah untuk  menandai perjalanan melintas generasi atas jejak bakti seni, prinsip berkesenian, dan transmisi pengetahuan para guru/dosen seni yang memiliki ketajaman mata hati, kecerdasan estetik dan kebijaksanaan nilai-nilai diri melalui karya seninya. Pameran ini bisa dikatakan sebagai tribute bagi para dosen-seniman purnatugas yang sejak awal berdirinya ASRI hingga menjadi ISI Yogyakarta, malang melintang mewarnai dan mengayakan seni rupa Indonesia hingga melahirkan generasi-generasi seniman modernis-kontemporer dan estetikawan melalui ruang-ruang kritis akademik dan ruang dialog seni publik."
Penjelasan I Gede Sucitra lebih lanjut bahwa pameran dengan tajuk "Waskita Seni" ini memiliki beragam arti yakni tajam mata batinnya, dapat mengetahui hal - hal yang telah maupun bakal terjadi, cerdas, bijaksana dan hati - hati dalam berbicara, bertindak dan mengambil keputusan. "Dalam kepribadian seorang guru-seniman, yang secara konsisten dan teguh terus-menerus mengembangkan dirinya di dalam berbagai aspek lelaku baik pada sembah raga, sembah kalbu, sembah jiwa dan sembah rasa hadirlah sikap harmonis, menjadi manusia yang waskita, beretika dan beradab yang mengembangkan cinta kasih universal kepada semua makhluk, yang amal kerja seni dan pemikirannya menguntungkan kehidupan manusia dan keselarasan alam," demikian I Gede Sucitra antara lain menjelaskan dasar para guru-dosen-seniman ini dalam deras berkarya.
 Lukisan Abstrak hingga Visualisasi Kemerdekaan RI
Beberapa karya dengan nama besar seperti Widayat, Fadjar Sidik, Nyoman Gunarsa yang sudah wafat. Â Juga ada perupa seperti Aming Prayitno, Suwaji, Suwardi, Â Effendi, dan lain-lain karyanya di pajang di ruang pameran. Â Fadjar Sidik yang terkenal sebagai maestro seni lukis abstrak di Indonesia, menampilkan karya yang berjudul "Dinamika Garis #1 2 Â 3", dengan menggunakan spidol warna di kertas, 22 x 28 cm.
Subroto Sm sebagai salah satu peserta pameran, bercerita bahwa Fadjar Sidik ini adalah seorang dosen yang visioner dan banyak memberi inspirasi kepadanya dalam berkarya.  Subroto Sm, dalam kesempatan pameran ini menampilkan lukisan yang berjudul  Three in One, dengan cat akrilik di kanvas, 70 x 95 cm.  Subroto Sm menjelaskan karya yang dibuatnya di tahun 2017 ini,"Karya saya melukiskan tiga orang gadis sedang mengibarkan bendera merah-putih dengan penuh sukacita merayakan hari kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Lukisan tiga gadis tersebut secara simbolik mewakili kebhinekaan suku bangsa dan agama di Indonesia yang  hidup dalam kesatuan harmonis dan penuh toleransi."