Memaknai Kemerdekaan dengan Pameran dan Bursa Lukisan di Bulan Suro

Pada pameran dan bursa lukisan ini, harga yang dipatok lumayan murah.  Bagi penikmat lukisan tentu ini kesempatan menarik. Hanya dengan 1 juta dapat memiliki lukisanlukisan berkualitas. Bursa lukisan dipatok harga maksimal 1 juta. Tak kurang dari 70 karya dipajang di lantai atas dengan harga di bawah 1 juta. Sepertinya Godod dan kawan-kawan lebih berniat sedekah lewat lukisan.

Tiap hari rata-rata 15-25 penikmat seni datang mengamati karya-karya yang didisplay sejak 2 Agustus lalu. "Ini terbilang ramai, mengingat pandemi masih menghantui sebagian masyarakat", kata Rakhmat selaku penanggungjawab.  Lebih jauh Rakhmat mengungkapkan, dari sisi penjualan juga terbilang bagus. Sampai hari ke empat sejak dibukanya pameran ini , sudah 7 (tujuh) lukisan yang ditandai spidol merah, SOLD yang artinya sudah terjual.

Pembeli lukisan sangat beragam, ada yang suka gaya naturalis seperti karya Yulianto dengan obyek Lanskap, terjual 3 lukisan.  Lanskap dengan gaya ekspresif karya Ari Sugiarto juga terjual pada hari ke 2.  Di hari ke empat ini 3 karya dikoleksi ibu Lola, masing-masing karya Fakturohman, Purwadmadi, dan Godod Sutejo.

Dari segi pemasaran. diakui oleh Rakhmat, dalam penyelenggaraan bazar seni apa pun itu, promosi sangat penting dilakukan. Berbagai media dan sarana perlu dicoba. Rata-rata pengunjung mengetahui pameran dan bursa lukisan  ini dari media online.  Tapi ada juga beberapa dari mereka yang mengetahui ya dari membaca koran.

Fantastis, Lukisan Harga 1 Milyar

Harga 1 Milyar, lukisan : Doa untuk Negri karya Godod Sutejo (Foto: Dokumen Pribadi)

Meski karya lukisan-lukisan yang dipajang dipatok dengan harga yang cukup murah, yakni maksimal 1 juta, namun ada lukisan yang memang spesial yang dipatok dengan harga 1 milyar!  Lukisan tersebut adalah karya Godod Sutejo yang berjudul "Doa untuk Negri".  Karya lukisan ini menurut Godod Sutejo yang terkenal melukis dengan tema alam sepi ini, dibuat di kanvas ukuran 150 cm x 150 cm.  Sehingga bisa digolongkan sebagai lukisan yang memiliki luas besar.

Menurut Godod, pada saat melukisnya, didoakan oleh 20 orang Budha se Indonesia serta didukung oleh kelompok dan paguyuban yang ada di Yogyakarta, yakni: Sekar Pengawikan,  Paguyupan Kadang Karahayon,  Kadang Perkerisan , tokoh tokoh spiritual seperti Ibu Harum, Bapak Hisyam, serta keluarga Prawiro Pramudyo dengan di saksikan langsung oleh Gusti Mangkubumi.

Godod memiliki komitmen sebagaimana yang dijelaskannya, apabila lukisan tersebut terjual,  50 % dari hasil penjualan akan disumbangkan untuk teman teman senasib seperjuangan yakni para pelukis yang membutuhkan uluran tangan.