Bisa jadi memang Anis Baswedan sebagaimana yang ia sebutkan, pengubahan nama jalan itu termasuk merupakan ikhtiar membuat nama jalan semakin akurat, sehingga perlu disebutkan jalan yang bergelombang. Â "Pergantian jalan lain masih berproses," demikian ujarnya sebagaimana yang ditulis detik.com. Â
Namun bisa jadi juga, penggantian 22 nama jalan menjadi nama para tokoh Betawi itu merupakan wujud tulus penghargaan kepada tokoh-tokoh tersebut karena kontribusinya di bidang politik kemerdekaan Indonesia atau di bidang-bidang budaya dan kemasyarakatan. Â
Tetapi bisa juga ya, itu adalah cara-cara seorang politikus untuk menarik perhatian masyarakat setempat untuk mendukungnya pada ayunan langkah politik berikutnya untuk menggapai apa yang ia harapkan di masa mendatang dalam pencapresan.
Hal ini bisa menjadi pesan kepada Ganjar Pranowo untuk berbuat hal yang serupa. Â Untuk meraih simpati masyarakat Jawa tengah misalnya, ia bisa juga mengganti nama jalan di tiap kabupaten dan kota di Jateng dengan nama-nama tokoh lokal kota masing-masing, Â
Jika setiap kabupaten dan kota di Jateng mengadakan perubahan nama jalan 5 buah saja, maka 29 Kabupaten dan 6 kota (35) dikalikan 5 perubahan nama jalan berarti akan ada 175 nama jalan lama yang diubah. Â
Bagaimana nih, Pak Ganjar tertarik nggak untuk menerapkan metode Anis Baswedan ini di Jawa Tengah? Â Siapa tahu nama Bapak semakin melambung karena ada label baru: Pak Ganjar menghargai tokoh-tokoh Jateng. Â Mumpung masih menjabat gubernur lho pak? Â Hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H