Disorientasi adalah istilah yang saya usulkan terhadap suatu keadaan dimana seseorang yang karena pasangan hidupnya meninggal, tidak lagi memiliki tujuan hidup yang jelas atau kehilangan tujuan hidupnya semula.
Sebagai contoh misalnya sebelum pasangannya meninggal, ia memiliki angan-angan untuk hidup setelah pensiun tinggal di kota tertentu untuk menghabiskan masa tua bersama di kota tersebut. Mungkin mereka memiliki rencana untuk membangun sebuah rumah di kota tertentu itu.
Mereka akan melakukan aktivitas bersama di kota itu dan menghabiskan waktu bersama dengan merencanakan berbagai kegiatan untuk mereka berdua dan anak-anak mereka.
Namun di saat salah satu pasangan itu meninggal lebih dulu, maka terbanglah angan-angan itu. Apalagi saat kedukaan itu terasa tebal masih menyelimuti, maka terhadap angan-angan ke depan yang dibangun bersama pasangan seolah menjadi ragu untuk dilakukan. Pada situasi seperti inilah seseorang itu bisa disebut mengalami fase disorientasi dalam kehidupannya.
Pada fase ini kehidupannya menjadi limbung dan hari-harinya dilaluinya dengan terus merenung. Sebagaimana yang saya sampaikan di atas, jika hidupnya sejak awal sudah berusaha mandiri, penghayatan iman dan keyakinannya kepada Sang Pencipta dihidupi dalam kesehariannya serta pengalaman yang mendukung dari orangtua atau lingkungannya, maka fase disorientasi ini akan dapat segera disudahi. Tetapi jika belum, maka kesedihan itu akan berlanjut dan keterpurukan itu akan semakin merajut.
Reorientasi adalah istilah yang saya usulkan juga untuk menjelaskan seseorang yang karena pasangan hidupnya meninggal sehingga kemudian menyebabkan disorientasi dalam kehidupannya. Namun beberapa waktu kemudian kehidupannya bisa move on dan kembali dapat menata hidupnya serta memiliki arah tujuan yang baru.Â
Seseorang yang pernah rapuh itu kembali bersemangat hidup, meninggalkan keterpurukan kepada suatu harapan baru. Ada seorang wanita yang hidup menjanda, tetapi kemudian menikah kembali dengan seorang lelaki; demikian pula sebaliknya, ada seorang duda yang setelah beberapa saat menjalani hidup sendiri kemudian menikah dengan seorang wanita, itu contoh-contoh adanya tahapan reorientasi dalam kehidupan yang saya maksudkan.
Reorientasi ini terjadi setelah seseorang berhasil mengatasi fase disorientasinya. Harus diakui memang bahwa kembali menemukan orientasi baru dalam kehidupan atau reorientasi ini tidaklah mudah. Orang bisa berbeda-beda masanya untuk kembali menemukan orientasi baru kehidupannya.Â