Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulus, Selamat dari Kecelakaan Pesawat

11 Juni 2022   05:22 Diperbarui: 11 Juni 2022   12:39 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usai peneguhan nikah oleh Pdt. Yunus Budi Raharjo di GITJ Kedungpenjalin Jepara Pepanthan Bucu  (Dokumen Pribadi)

Tulus, Selamat dari Kecelakaan Pesawat

Oleh: Suyito Basuki

Masih ingat ya kecelakaan pesawat Lion Air pada tanggal 29 Oktober 2018?  Pesawat Boeing 737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT 610 dengan jadwal penerbangan Jakarta -- Pangkal Pinang jatuh setelah 13 menit mengudara.  Kejadian itu menewaskan 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru pesawat (Kompas.com 29 Oktober 2021).

Ada seorang penumpang pesawat itu yang batal ikut penerbangan karena perusahaan tempat ia bekerja memintanya untuk berangkat ke Pangkal Pinang sehari sebelum jadwal penerbangan di tanggal 29 Oktober 2018 tersebut.

Penumpang tersebut bernama Tulus, lengkapnya Tulus Rusidi.  Pria kelahiran Wonogiri 40 tahun yang lalu itu, kemarin hari Jumat 10 Juni 2022 menikah dengan seorang wanita kelahiran Jepara, Santi Mulatsih.

Saya sebagai petugas pembantu pencatat perkawinan dari Disdukcapil, kebetulan yang bertugas mencatat pernikahan mereka.  Setelah pelaksanaan pencatatan pernikahan, kami diundang ke rumah pengantin putri untuk mengikuti pesta pernikahan yang sederhana.  Pada saat itulah, maka pengantin pria, Tulus Rusidi ini, kami pangil Tulus saja, bercerita dirinya selamat dari kecelakaan sebuah pesawat itu.

Bekerja di Kapal Penghisap Pengeboran Timah

Tulus sudah lama merantau di Jakarta.  Awal mulanya Tulus bekerja sebagai tenaga yang mempersiapkan sound system di sebuah gereja besar di Jakarta.

Bertahun-tahun ia menghayati pekerjaan itu hingga suatu ketika ada seorang warga jemaat gereja yang memiliki menantu yang memiliki usaha penambangan timah di Batam.  Saat perusahaan penambangan timah membutuhkan tenaga kerja, maka Tulus direkomendasi untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Akhirnya Tulus bekerja di penambangan timah tersebut yang memiliki 6 buah kapal penghisap pengeboran timah mitra dari PT Pengolahan Timah, perusahaan BUMN milik negara.  Tulus bekerja di bagian manajemen yang mengurusi operasional di kapal penambangan timah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun