Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenaikan Tuhan Yesus, Bukti Kasih Sayang Pemeliharaan kepada Orang Percaya

26 Mei 2022   05:21 Diperbarui: 26 Mei 2022   05:23 2324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan Tuhan Yesus, Bukti Kasih Sayang Pemeliharaan kepada Orang Percaya 

Yohanes 14:1-6

Dua orang anak yang bernama And (5) dan JNd (2) ditelantarkan orang tuanya selama 2 hari di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.  Kedua anak ini ditemukan warga di sebuah rumah kosong sebelum dilaporkan keberadaannya kepada polisi.  

Ditemukan fakta, ada luka lebam di tubuh dan di wajah And, kemungkinan bekas penganiayaan orang tuanya.  Oleh pihak kepolisian, kedua anak ini segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat kesehatannya.  

Sementara Dewi, ibu kedua anak tersebut sedang berada di kota Kupang bersama pacarnya yang tengah mabuk karena minuman keras.  Saat ini, Dewi maupun pasangannya tersebut tengah berurusan dengan pihak kepolisian karena ulahnya tersebut (Kompas.com 11/5/2021, 19.23 WIB).

Tuhan Yesus tidak pernah menelantarkan anak-anak-Nya! Saat Tuhan Yesus berada di dunia, hatinya penuh belas kasihan melihat orang-orang yang mengikuti-Nya. 

Matius  9:36 mencatat: "Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala."  

Belas kasihan tersebut ditunjukkan Tuhan Yesus dalam melayani orang-orang yang percaya kepada-Nya: yang sakit Tuhan sembuhkan" (Matius 9: 18-25), yang susah hatinya Dia hiburkan (Yohanes: 33-34), yang kekurangan diberikan kecukupan (Matius 6:31-33).

Kenaikan Tuhan Yesus menunjukkan kasih sayang dan pemeliharaan-Nya kepada manusia yang percaya kepada-Nya.

Mengatasi Kegelisahan Manusia

Manusia seringkali kuatir akan kehidupannya di dunia, bahkan kehidupan di alam fana.  Oleh karena itu Tuhan berkata," Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." (Yohanes 14: 1).  

Dalam bahasa Yunani kata gelisah itu:  tarasso {tar-as'-so} yang memiliki pengertian: tidak tenang, bingung, cemas, tertekan.  Tuhan Yesus tahu akan hal itu. 

Kenaikannya ke sorga untuk menjawab kegelisahan itu.  Tuhan berkata:"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.  Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (Yohanes 14: 2-4). 

Tuhan Yesus naik ke sorga bertujuan untuk "menyediakan tempat bagimu".  Kata "menyediakan" dalam bahasa Yunani  hetoimazo {het-oy-mad'-zo}, yang berarti mempersiapkan seperti jaman raja-raja di timur, saat akan mengadakan kunjungan ke sebuah wilayah, maka ada orang-orang bawahannya yang membersihkan atau meratakan jalan yang akan dilalui sang raja.  

Dalam alkitab bahasa Inggris digunakan kata "prepare" untuk menerjemahkan kata hetoimazo tersebut.  Kata prepare artinya mempersiapkan. 

Megawati sebagai presiden, pernah mengunjungi PLTU Tanjung Jati B Jepara tgl. 14 Oktober 2016.  Sebelum Megawati datang, jalan-jalan dibersihkan, bahkan sangat ekstrim, jalan yang akan dilalui Megawati menuju lokasi disikat sampai bersih!

Tuhan menyediakan tempat tinggal bagi kita kelak, yakni sorga.  Dikatakan bahwa di sorga banyak tempat tinggal bagi orang percaya.  Tuhan pergi ke sana menyediakan tempat tinggal tersebut dan kemudian berjanji akan kembali kepada orang percaya dan membawanya ke sana (ke sorga atau ke tempat Tuhan).  

Dengan sebuah tujuan, supaya ada persekutuan antara Tuhan dan orang-orang percaya"...di tempat dimana Aku berada, kamu pun berada.  Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ..."

Sorga Bukan Ilusi

Sorga bukan ilusi, bukan sebuah suasana, bukan pula dongeng, melainkan sebuah kenyataan.  Sehingga ketika orang percaya memperingati "kenaikan Yesus ke sorga" harus disadari Tuhan Yesus naik ke suatu tempat yang nyata.  Kata sorga digunakan 65 x di kitab Matius, 10 x di kitab Markus, 16 x di kitab Lukas, 14 x di kitab Yohanes, 6 x di kitab Kisah Rasul, 2 x di kitab Roma, 5 x di kitab 1 Korintus, 3 x di kitab 2 Korintus, 2x di kitab Galatia, 7x di kitab Efesus, 2x di kitab Filipi, 4x Kolose, 2x di kitab 1 Tesalonika, 1x di kitab 2 Tesalonika, 1x di kitab 2 Timotius, 11x di kitab Ibrani, 1x di kitab Yakobus, 3x di kitab 1 Petrus, 1x di kitab 2 Petrus, 1x di kitab 1 Yohanes, 1x di kitab 5 Yohanes, 1x di kitab Yudas, dan 30x di kitab Wahyu. Jumlah total kata sorga digunakan dalam kitab PB adalah 189x. 

Menurut Tuhan Yesus kerajaan sorga sudah dekat, sehingga orang harus segera bertobat dari dosa-dosanya (Matius 3:2), sorga adalah kediaman Bapa (5:16), sorga tempat kita mengumpulkan harta rohani (6:20), tempat kita makan dan minum bersama Abraham, Ishak, dan Yakub (8:11), sumber suka cita dan bernilai tinggi (13:44), Petrus diberi kunci kerajaan sorga (16:19), orang yang rendah diri seperti anak kecil terbesar di sorga (18:4), tempat malaikat, tidak kawin dan tidak mengawinkankan (22:30), Tuhan Yesus memiliki kuasa di sorga dan di bumi (28:18).

Kesaksian Kitab Wahyu

Kitab Wahyu menceritakan sorga lebih detail. Beberapa kutipan ayatnya:

Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. (4:1-2)

Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" (5:13)

Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:1)

Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (11:15)

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,  tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.  

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. (12:7-10)

Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." (14:13)

Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu." (18:20)

Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, (19:1)

Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya. (20:1)

Pengharapan Bawa Suka Cita

Kalau di dunia ini ada orang tua yang tega menelantarkan anaknya, seperti yang dilakukan Dewi terhadap And (5) dan JNd (2) anaknya, tetapi Tuhan Yesus tidak pernah menelantarkan anak-anak-Nya, di dunia maupun di sorga.  Dalam hal inilah, kenaikan Tuhan Yesus menjadi sangat bermakna, Haleluya!

Hal ini semestinya menjadikan hidup orang percaya senantiasa dipenuhi dengan suka cita karena pengharapannya bukan hanya sekedar hidup di dunia ini saja, tetapi akan juga hidup bersama Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus di sorga, kekal selama-lamanya. Kenaikan Tuhan Yesus menjamin hal itu! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun