Demikian juga saat pertemuan-pertemuan yang bersifat umum, kantong kolostomi itu selalu ada di dalam tas. Hal ini mengantisipasi kalau dibutuhkan sewaktu-waktu.
Ketelatenan dan Kesabaran Saat Melepas maupun MenggantiÂ
Seperti yang saya sebut di atas, terdapat bahaya iritasi kulit pada sekitar lubang kolostomi akibat melepas dan mengganti kantong kolostomi.
Oleh karena itu perlu sikap telaten, artinya tidak tergesa-gesa dalam melepas kantong kolostomi yang merekat di perut itu.Â
Sebaiknya melepas dengan tangan yang sudah diselubungi sarung tangan dan memakai alat pinset untuk membantu, serta masker dipakai untuk melindungi hidung dari bau kotoran yang menyengat.
Melepasnya pun juga dengan pelan-pelan tidak boleh tergesa-gesa. Melepas dengan tergesa-gesa akan menyebabkan rasa sakit pada kulit dan menimbulkan emosi negatif pada pasien.
Pada saat mengganti kantong kolostomi pun juga diperlukan ketelatenan dan kesabaran itu. Kulit sekitar lubang kolostomi harus dibersihkan dulu dan disterilkan dengan kapas yang sudah diberi alkohol dengan kadar di bawah 100 persen. Tunggu kulit tersebut menjadi kering dan siap untuk ditempeli kantong kolostomi tersebut.Â
Setelah terlihat kering, maka kantong kolostomi direkatkan dan harus yakin bahwa selotip bolak-balik berfungsi maksimal. Merekatnya harus sempurna, supaya kantong plastik tidak terlepas dan akhirnya jatuh.
Penyangga Kantong
Diharapkan pasien yang telah melakukan operasi kolostomi ini tidak banyak bepergian. Tetapi kadang memang harus bepergian karena beberapa keperluan, seperti kontrol dan melakukan kemoterapi di rumah sakit dan kegiatan ibadah atau sosial lainnya.Â
Oleh karena itu pasien dalam berjalan terpaksa sambil menyangga kantong kolostomi dengan tangannya. Hal ini memang sungguh ribet.