Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Membuat Kantong Kolostomi, Antisipasi Kulit Alami Iritasi

24 Mei 2022   06:50 Diperbarui: 25 Mei 2022   02:00 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantong kolostomi (Sumber Foto: sains.kompas.com)

Pertimbangan mengapa ia membuat kantong kolostomi sendiri adalah selain ekonomis, juga pertimbangan untuk menghindari iritasi pada kulit. Yang ia sarankan waktu itu adalah supaya kami membeli kantong plastik ukuran sekitar kilogram merek boyo. 

Menurutnya plastik merk ini cukup tebal dan tidak gampang bocor. Dia juga memberi selembar plat dari seng untuk landasan membuat lobang pada satu sisi plastik. 

Selain itu, dia juga menyarankan supaya kami membeli selotip bolak balik yang berfungsi untuk membuat perekat pada kantong plastik itu. Terakhir dia memberi contoh kantong kolostomi hasil buatannya sendiri.

Kemudian kami membeli dan menyiapkan alat-alat yang dia sudah jelaskan. Kami juga menyediakan pisau cuter untuk membuat lobang pada plastik serta lilin. 

Hari-hari yang kami lalui adalah selain menunggu jadwal kemoterapi, kami membuat kantong kolostomi sendiri. 

Caranya adalah kantong plastik dibuat lubang di bagian sisi atas. Untuk membuat lobang ini, maka plat seng kami masukkan ke dalam kantong plastik lebih dahulu, untuk memberi landasan supaya pisau cuter tidak mengenai sisi lain plastik. 

Besar lobang menyesuaikan lubang kolostomi di perut, kemudian di sekitar lubang. Di bagian luar plastik tersebut ditempeli potongan selotip bolak-balik. Pada bagian atas lubang plastik kemudian ditutup dengan direkatkan oleh api lilin yang kecil.

Kantong kolostomi bikinan sendiri ini sungguh sangat membantu. Kami hanya menggunakan kantong ini sekali pakai saja. 

Semula, dengan kantong bawaan dari rumah sakit serta beli di apotek, kami berusaha mencuci setelah dipakai. Hal ini saya merasa kurang higienis dan sangat ribet karena BAB itu kadang padat kadang juga cair, maaf. 

Selain itu selotip bolak-balik yang merekat di kulit sangat mudah untuk dilepaskan, sehingga tidak terasa sakit bagi kulit dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit pasien.

Kami akhirnya memiliki persediaan kantong kolostomi yang lumayan banyak. Pada saat kontrol dan melakukan kemoterapi di rumah sakit di luar kota yang jaraknya sekitar 140 km PP dari rumah kami, kantong kolostomi itu selalu kami bawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun