Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Membuat Kantong Kolostomi, Antisipasi Kulit Alami Iritasi

24 Mei 2022   06:50 Diperbarui: 25 Mei 2022   02:00 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut keterangan pihak medis, kantong itu bisa digunakan beberapa kali dengan cara setelah digunakan dicuci kembali. Dengan demikian akan lebih menghemat biaya pembelian. 

Saya pernah membeli kantong kolostomi di apotek, memang mahal. Penggunaan kantong kolostomi itu dilakukan selama pasien belum dikembalikan fungsi usus besarnya untuk pembuangan tinja kembali. Untuk pemulihan fungsi usus besar ini, diperlukan operasi kembali nantinya. Demikian kata dokter.

Istri saya saat itu diberi tahu bahwa pemulihan fungsi usus besar yang berarti penutupan lobang kolostomi itu akan dilakukan setelah kemoterapi yang dia lakukan berhasil. 

Istri saya direncanakan menjalani kemoterapi selama 12 kali. Itu artinya, kantong kolostomi akan terus ia pakai selama menjalani kemoterapi itu. 

Sebetulnya pada pertengahan menjalani kemoterapi, setengah tahun setelah operasi, dokter mengatakan kemoterapi hasilnya baik dan lobang kolostomi bisa ditutup dengan operasi. Tetapi dokter yang sama menyarankan supaya kemoterapi biar berjalan sampai selesai, baru nanti setelah itu dilakukan operasi lagi penutupan lobang kolstomi itu. Istri saya setuju dengan saran itu.

Kantong kolostomi bawaan dari rumah sakit itu memiliki karakteristik kain kantong plastik kuat tidak gampang bocor disertai perekat yang sangat lengket, mungkin supaya tidak gampang lepas. 

Hal itu kami pandang baik. Tetapi pada kenyataannya, pasien kolostomi ini setiap hari tidak hanya satu kali melakukan BAB. Mungkin bisa dua kali dalam sehari. Setiap kali selesai melakukan BAB, maka kantong kolostomi itu harus dilepaskan dari perut. 

Sekali dua kali dilepaskan dari perut itu tidak begitu terasa sakit pada kulit pasien. Tetapi saat hal itu dilakukan berulang-ulang dalam hitungan minggu bahkan bulan, maka bahaya yang timbul adalah rasa sakit dan iritasi pada kulit sekitar lubang kolostomi itu yang bisa menyebabkan luka lecet. Hal itu bisa menyebabkan masalah baru bagi pasien.

Membuat Kantong Kolostomi Sendiri

Kantong kolostomi produk pabrikan (Sumber Foto: kafekepo.com)
Kantong kolostomi produk pabrikan (Sumber Foto: kafekepo.com)

Ada seorang pasien penderita tumor colon juga, masih tetangga yang memberikan tutorial pada kami bagaimana membuat kantong kolostomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun