Susilo telah membuat buku tentang dunia Samin. Â Disusun selama 30 tahun, menceritakan masyarakat Samin. Â Folklornya yang baru ditulis, belum teorinya. Â Oleh karena itu, Balai Bahasa menganggap karya Susilo Tu itu hanya sebagai novel. Ada teori lain yang menurut Susilo Toer dianggap yang menyebabkan timbulnya masyarakat Samin. Â Yakni teori yang berawal dari Pangeran Puger yang marah keapda Belanda. Â Ceritanya, meski Blora dekat dengan Solo secara geografis, tetapi akibat perjanjian Tuntang dan Salatiga, Blora dimasukkan ke wilayah Jogja. Â Hal inilah yang kemudian membuat Pangeran Puger marah, sehingga mendirikan saminisme.
Menyelesaikan S3 di Rusia
Susilo Toer menyelsaikan studi S3 di bidang ekonomi di Institut Ekonomi Pleikanov Rusia. Â Pleikanov itu menurut Susilo Toer, harusnya dihabisi oleh pemerintahan Stalin. Â Pleikanov termasuk golongan partai minoritas. Â Yang dibunuh oleh Stalin saat itu menurut Susilo Toer kira-kira 300 ribu, termasuk istri Stalin karena saat itu selingkuh dengan ajudannya. Â Susilo Toer menyelesaikan studi S1 di Universitas Indonesia 1962 dan S2 di Universitas Patrice Lumumba di Moskow. Â Sebelumnya, Universitas Lumumba ini bernama Universitas Asia, Afrika, Amerika Latin yang didirikan Kruschev tahun 1960. Â Menurut Susilo Toer, Kruschev pernah berkunjung ke UGM Yogyakarta tahun 1958 dan berbicara akan mendirikan universitas AAA (Asia, Afrika, Amerika Latin) tersebut.
Susilo Toer berangkat mengambil studi S3 tahun 1962 saat peristiwa Trikora.  Susilo Toer menyatakan bahwa dia adalah anggota Trikora, dengan pangkat letnan, sebagai kepala perbekalan batalyon serba guna, anak buahnya mantan Presiden Suharto yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel.  "Mangkalnya di Makasar, rumah orang tua Habibie.  Sehingga hubungan Suharto dan Habibie sangat baik.  Habibie pernah menjadi Wakil Presiden.  Bapak dari Habibie itu orang Makasar, ibunya Habibie orang Solo.  Panggilan Habibie masa itu "Fredy"," demikian kisah Susilo Toer.  Akhirnya Susilo Toer  lulus S3 di Universitas Patrice Lumumba tahun 1967.  Karena tidak lulus cum laude, maka ia diharuskan bekerja dulu di supermarket selama 2 tahun.
Perang Rusia-Ukraina
Terkait perang Rusia Ukraina, Susilo Toer yang hanya memiliki anak semata wayang yang saat ini bergerak di bidang penerbitan buku, menyatakan bahwa kekuatan Rusia itu luar biasa. Â "Meski Rusia tidak ngapa-ngapain, Ukraina akan hancur. Â Seluruh negara Eropa itu butuh minyak dan gas dan gula dari Rusia. Â Jaringan barat itu tidak bisa hidup tanpa Rusia. Â Pipa-pipa Gas Rusia yang dialirkan keluar negeri itu kan besar-besar," demikian jelasnya. Susilo Toer mengaku pernah bekerja di Siberia tiga kali kesempatan. Â Di Danau Baikal, danau terbesar di dunia, menurut catatan wikipedia, danau terbesar ketujuh di dunia berdasarkan luas permukaan, dengan luas membentang hingga 31.722 km2 (12.248 sq mi), didirikan pembangkit listrik terbesar di Rusia. Â Susilo Toer terakhir bekerja di Rusia saat Rusia akan mendirikan reaktor atom di kutub utara.Â
Menjawab mengapa Rusia menginvasi Ukraina, Susilo Toer menjelaskan karena ketakutan Rusia terhadap rencana Amerika akan mendirikan pangkalan militer di Ukraina, karena Ukraina condong kepada NATO. Â Padahal dulu, sebelum Uni Soviet runtuh, Ukraina dan Rusia termasuk dalam negara persemakmuran itu. "Ukraina itu hidupnya tergantung pada Rusia. Â Bisa saja Ukraina bisa membeli gas, minyak dari Rumania, tapi harganya lebih mahal," demikian keterangan Susilo Toer. Â Tentang kekuatan militer Rusia, Susilo Toer yakin sekali tentang kedigdayaannya. Â Dia mencontohkan saat perselisihan dengan Israel, Rusia pernah bilang katanya, kalau mau, setengah jam Israel bisa rata dengan tanah, karena Rusia bisa menembakkan roket-roket antarbenuanya ke wilayah Israel. Â Tetapi Rusia memperhitungkan siapa-siapa saja yang berdiri di belakang Israel, sehingga niat itu diurungkan.
Menurut Susilo Toer, calon presiden Israel yang pertama adalah Einstein. Â Einstein bilang, katanya,"Saya bukan orang politikus, saya ilmuwan, saya ngga mau jadi presiden." Â Akhirnya menurut Susilo Toer, Einstein lalu diangkut ke Amerika, sementara itu hasil penelitiannya yang memegang adalah Rusia. Â Einstein mati tahun 1955, tetapi teori relativitas dan bom atom itu yang memegang Rusia, sehingga Amerika takut kepada Rusia, demikian Susilo Toer berargumen tentang perseteruan Rusia dan Amerika sampai hari ini.Â
Akan Ada Kudeta terhadap Putin?
Soal isu akan adanya kudeta terhadap Putin oleh militer Rusia gara-gara perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan ini, Susilo Toer berpendapat mungkin itu isu yang dibuat oleh Putin. Â "Putin itu dulu kan intelejennya KGB. Â Dia punya trik-trik itu," demikian Susilo Toer. Â Orang Indonesia, menurutnya, Â termasuk beruntung karena kakaknya Susilo Toer, Kusalah Soebagyo Toer yang adalah adik kandung persis Pramudya Ananta Toer, menjadi penerjemah terbaik bahasa Rusia dan mendapat hadiah piagam dari Presiden Putin yang diterimakan di hotel Ritz Carlton Moskow. Â Di hotel bintang 6 itu Susilo Toer mewakili kakaknya mewakili Kusalah Soebagyto Toer menerima hadiah tersebut. Saat itu, Â Susilo Toer ingin berbicara bahasa Rusia, tetapi dilarang karena sudah diatur oleh aturan diplomatik. Â