Tahu Lontong dan Sate Ayam Blora, Lezat serta Unik Penyajiannya
Oleh: Suyito Basuki
Blora belum lama ini menjadi perbincangan karena peresmian Bandara Ngloram oleh Presiden Jokowi. Â Hal ini menjadi kebanggaan masyarat Blora.Â
Belum lagi adanya pemain sepak bola nasional Prataman Arhan yang tampil gemilang di Piala AFF 2020 yang semakin membuat moncer kota Blora.Â
Selain itu, sejak dulu, Blora terkenal dengan kulinernya yang enak-enak. Â Siapa yang pernah pergi ke kota kabupaten wilayah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ini tentu sepakat dengan apa yang saya katakan.
 Tahu Lontong yang NgangeniÂ
Ada sedikit cerita, om yang pernah ikut ibu mertua atau kakaknya saat sekolah pendidikan guru di Blora. Â Waktu itu bapak mertua menjadi wakil kepala kepala SPGN Blora di daerah Tunjungan. Om itu sekarang sudah menjadi guru di sebuah SMP Negeri di daerah Kalibawang Kulon Progo DIY.
Setiap kali pergi ke Blora, om ini sesampai di lokasi rumah kami, kemudian "menghilang". Pergi ke mana? Â Ternyata pergi ke sebuah warung yang menjual makanan khas Blora, tahu lontong. Â Ternyata si om kangen dengan makanan khas satu ini.
Seperti namanya, tahu lontong memakai bahan dasar tahu dan lontong. Â Sepintas tidak ada bedanya dengan tahu-tahu lontong di kota lainnya.Â
Seperti biasanya ada campurannya taoge. Â Namun yang membedakannya mungkin cita rasanya. Â Tahu lontong Blora, penjual sangat murah dalam memberi sambal kacangnya. Â Saking banyaknya sambal kacangnya, seolah lontong tenggelam dalam genangan sambal. Â
Dengan ditaburi bawang merah goreng, hmmm...sedapnya. Â Yang membedakan dengan tahu lontong di kota lain adalah kemasannya. Â Kalau tahu lontong di kota lain menyajikan tahu lontong di piring, tetapi di Blora, tahu lontong di Blora disajikan dengan bungkus daun jati. Â
Sebagaimana diketahui bahwa di Blora banyak tumbuh pohon jati, sehingga daun-daunnya secara turun temurun dapat digunakan untuk pembungkus tahu lontong, tempe dan lain-lain.
Murah Meriah
Berapa harga tahu lontong setiap bungkusnya? Jika membeli tahu lontong di Pasar Blora, maka akan ada penjual di deretan warung-warung yang menjual perbungkus daun jati seharga 12 ribu rupiah. Â Isian tahu lontongnya lumayan banyak. Satu bungkus saja sudah membikin perut kenyang.
Selain di pasar, tahu lontong ini dijual juga di warung- warung. Â Sebagaimana diketahui bahwa Pasar Blora yang semula terletak di Jetis dekat alun-alun, telah pindah ke kawasan Gabus Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora. Â
Jika menginginkan jajan tahu lontong ini tidak harus pergi ke pasar yang dinamakan Pasar Rakyat Sido Makmur Blora tersebut. Â Cukup di warung-warung yang menjual tahu lontong ini atau di pusat jajanan di dekat alun-alun kota Blora yang bernama Koplakan.
Jangan Lupa Sate Ayamnya
Selain jajan tahu lontong, jangan lupa beli sate ayam Blora. Â Dulu sate ayam Blora bahan dasarnya adalah ayam kampung. Â Dengan demikian akan terasa kekenyalan dan rasa gurihnya. Â
Namun sekarang ini tidak dapat dipastikan bahwa para penjual sate ayam ini masih menggunakan ayam kampung sebagai dagingnya apa tidak?Â
Mungkin saja karena perkembangan zaman, karena ayam kampung sulit didapat dan lebih mahal, mereka menggunakan ayam potong kemungkinannya.
Yang khas dari sate ayam Blora ini adalah penyajiannya. Â Jika di kota-kota lain, kita ditanya oleh penjualnya, berapa porsi sate yang kita butuhkan, lalu mereka menyediakan sate sesuai dengan pesanan. Â
Kalau kita beli sate di Blora, maka penjual tanpa bertanya akan langsung menyajikan sate ayam berikut sambal kacang dan irisan bawang merah dan lombok serta tomat. Â
Pembeli akan membuat atau mengolah sambal sendiri, sesuai selera pedas atau tidaknya. Â Pembeli akan makan sate sampai puas. Â Jika sate yang disajikan di piring habis, maka penjual akan menambah satenya lagi. Â
Setelah pembeli selesai dengan aktifitas makannya, maka saatnya dihitung pembayarannya berdasarkan berapa tusuk satenya. Â Oleh karena itu, kalau makan sate ayam atau sate kambing di Blora, jangan dibuang tusuk satenya ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H