Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Bandungan, Urai Kemacetan

3 Mei 2022   08:17 Diperbarui: 3 Mei 2022   08:18 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Bandungan, sejuk dipandang (dok.pri)

Dalam rangka melaksanakan proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kementrian PUPR, maka April 2021 dilaksanakan pembangunan taman pada Pasar Bandungan.  Sementara itu, para pedagang Pasar Bandungan yang terdiri berkisar 454 pedagang direlokasi ke tempat yang baru, yakni di desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.  Jarak dari pasar lama Bandungan berkisar 1 kilometer.  Dari pasar Bandungan yang lama, jalan turun ke arah Ambarawa.

Pasar Bandungan yang baru (Sumber Foto: radarsemarang.jawapos.com)
Pasar Bandungan yang baru (Sumber Foto: radarsemarang.jawapos.com)

Menurut  Kepala DPU Totit F Oktoriyanto, pada saat rapat koordinasi (rakor) penataan kawasan wisata Bandungan, bahwa seluruh desain dan pengerjaan RTH oleh kementrian PUPR. Pemprov Jateng dalam hal ini juga ikut andil, dengan melebarkan jalan lingkar eks Pasar Bandungan dengan anggaran sebesar 10 miliar.  Menurut Totit lebih lanjut, Taman Bandungan nantinya akan berupa taman pasif, sehingga tidak bisa diakses oleh warga.  Akses masuk bagi pejabat, menurutnya akan dibuat terowongan di dekat Kantor Lurah Bandungan. (jateng.medgo.id/18 Desember 2020)

Kebijakan untuk membuat Taman Bandungan menjadi taman pasif yang artinya tidak bisa dikunjungi warga, memang tepat.  Sebab jika warga diijinkan mengunjungi taman tersebut, maka akan terjadi kemacetan lagi seperti saat Pasar Bandungan masih berlokasi di tempat itu.  Oleh karenanya jika melihat Taman Bandungan secara detail, maka pagar pembatas yang melingkari taman itu, tidak dibuat pintu masuk.  Pagar tersebut berfungsi sebagai pembatas yang melingkupi taman itu.  Ada memang jalan trotoar yang melingkari taman itu.  Pengunjung hanya berkesempatan melihat atau selfie-selfie di luar taman. 

Melegakan Pandangan

Bagi pengunjung wisata Bandungan, saat melintas di pertigaan yang sekarang telah dibangun Taman Bandungan tersebut, kesan pertama adalah pandangan yang lega.  Saat di daerah itu terdapat bangunan pasar, setiap kali sampai di situ, kesannya memang kumuh, padat dan sumpeg. 

Dada memang rasanya sesek kalau sudah sampai di daerah itu karena harus sabar dengan kemacetan jalan dan kendaraan yang terparkir sembarangan di pinggir jalan.  Kendaraan mobil yang sering lewat di daerah itu, tentu harus sering pula mengganti kampas koplingnya akibat kampas kopling yang harus terus digunakan untuk menahan kendaraan supaya tidak mundur ke belakang, sementara harus maju sedikit demi sedikit di belakang kendaraan di depannya,  karena kemacetan di tanjakan yang cukup curam.

Dulu di sini berjejer kios-kios penjual bunga (dok.pri)
Dulu di sini berjejer kios-kios penjual bunga (dok.pri)

Kios-kios pedagang bunga pot di depan Kecamatan Bandungan pun juga sudah dibersihkan, sehingga muka kantor Kecamatan Bandungan dapat terlihat jelas.  Di samping itu, kendaraan yang berjalan ke arah Candi Gedongsongo, ataupun ke Temanggung melalui Sumowono dapat berjalan lancar.  Semoga taman wisata Bandungan semakin diminati dengan lancarnya arus lalu lintas ini.  Ayolah memanfaatkan cuti lebaran dengan mengunjungi obyek-obyek wisata di Bandungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun