Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Ketenangan Batin Saat Perjalanan Mudik

27 April 2022   07:09 Diperbarui: 27 April 2022   07:22 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepadatan kendaraan saat mudik (Sumber Foto: pikiranrakyat.com)

Intinya,  batinnya, kejiwaannya harus tenang saat menerbangkan Sukhoi ini karena banyak panel-panel yang harus diperhatikan saat melakukan penerbangan.  

Salah pencet panel karena kagalauan hati akibat memikirkan masalah keluarga misalnya, akan menyebabkan kegagalan manuver pesawat yang diharapkan.  

Misal gara-gara kegalauan hati, pesawat yang diharapkan bisa menukik ke bawah dan belok ke kiri; bisa jadi pesawat tetap menukik, tetapi belok ke kanan, padahal pesawat rekan sudah melakukan maneuver menukik belok ke kanan, sehinga bisa terjadi kemungkinan benturan dan mengakibatkan kecelakaan pesawat yang tidak diharapkan.  Atau kegalauan hati bisa menyebabkan pesawat menembak salah sasaran dan lain-lain.

Tips KH Mustofa Bisri dalam Berpuasa

Puasa yang dilakukan umat Islam di bulan Ramadhan ini, sesuai dengan Kitab Tafsir Al-Manar adalah dalam rangka menahan diri dari makan, minum dan berhubungan badan antara suami istri, mulai dari terbit fajar hingga Maghrib.  

Sedangkan pengertian puasa dan dalilnya terdapat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (www.inews.id, Rabu 23 Maret 2022).

Menurut KH Mustofa Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, ada tips yang beliau berikan supaya puasa yang dilakukan dapat mencapai apa yang diharapkan.  Dalam puisinya yang berjudul Nasihat Ramadhan buat Mustofa Bisri (blog Gubug Maya Gus Mus), beberapa larik puisinya menjelaskan akan hal itu:

Ramadlan adalah bulanNya yang Ia serahkan padamu dan bulanmu

serahkanlah semata-mata padaNya. Bersucilah untukNya. Bersalatlah

untukNya. Berpuasalah untukNya. Berjuanglah melawan dirimu sendiri untukNya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun