Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Ketenangan Batin Saat Perjalanan Mudik

27 April 2022   07:09 Diperbarui: 27 April 2022   07:22 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Mustofa Bisri (Sumber Foto: wikipedia)

Maka saya pun bersama dengan pengurus gereja yang mengantar, kami pergi ke hangar pesawat Sukhoi tersebut.  Ada beberapa pesawat Sukhoi di hangar yang sedang kami tuju. 

Oleh pilot, saya dipersilakan naik dan masuk dalam kemudi pesawat.  Ruang kemudi pesawat perang yang tersohor kelincahannya itu terdiri dari dari dua ruangan, yang depan untuk pilot dan bagian belakang untuk co-pilot. 

 Saya takjub saat berada di ruang kemudi.  Kanan kiri dan depan tempat duduk pilot terdapat banyak sekali panel-panel yang digunakan saat pesawat beroperasi.  

Tentu saja panel-panel itu berguna saat pesawat melakukan berbagai manuver dalam penerbangannya.  Saya berpikir di dalam kemudi pesawat itu, betapa sulitnya menjadi seorang pilot, apalagi pesawat tempur jenis Sukhoi seperti ini.

Kemudian pilot yang menbawa saya masuk ke ruang kemudi memberi penjelasan bahwa pilot yang diijinkan untuk mengemudikan pesawat ini diharuskan sudah memiliki jam terbang tertentu. 

Dari sinilah saya juga belajar tentang istilah "jam terbang" yang sering digunakan secara kiasan untuk menyebut pengalaman dalam bidang tertentu, misalnya menyanyi, bermain musik, menulis dan lain-lain.  

Istilah "jam terbang" di lingkungan penerbangan ternyata menjelaskan pengertian literal dari akumulasi pengalaman membawa pesawat dari waktu ke waktu yang ditentukan.

Pesawat Sukhoi (Sumber Foto: beritasatu.com)
Pesawat Sukhoi (Sumber Foto: beritasatu.com)

Selain jam terbang yang dipersyaratkan, ada syarat lain yang mutlak harus dipenuhi seorang pilot menerbangkan pesawat Sukhoi, yakni ketenangan batin.  Sehingga setiap pilot yang akan menerbangkan Sukhoi ini dari waktu ke waktu secara periodik diwajibkan melakukan cek kesehatan fisik maupun kejiwaaan.  

Dengan demikian, pilot pesawat Sukhoi ini dengan kesadaran tinggi berkewajiban menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan jiwa secara prima.  Segala hal yang bisa mendatangkan kegundahan batin akan diselesaikan dengan secepatnya, karena hal itu akan nampak dalam tes kejiwaan yang terus menerus dikenakan. 

Jadi saya mengambil kesimpulan, saat seorang pilot pesawat Sukhoi ini khususnya, memiliki persoalan dengan istrinya yang berkepanjangan, maka jelas dia tidak akan diijinkan menerbangkan Sukhoi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun