Penulis resensi buku dalam hal ini melakukan tugas penulisannya dengan berdasar obyektifitas dan profesionalisme. Â Obyektifitas berarti menulis bukan dengan maksud memuji-muji penulis buku karena mungkin penulis buku itu sahabat dekatnya atau pesanan penerbit sebelumnya dan alasan lain yang bersifat subyektif. Â
Profesionalisme artinya menulis dengan kaidah-kaidah sebagaimana kaidah resensi buku yang lazim. Â Tidak elok jika penulis resensi menonjolkan kemampuannya dalam bidang buku yang sedang diresensinya.
Untuk mempertajam sebuah tulisan resensi, bisa juga penulis resensi membandingkan dengan buku lain yang telah terbit yang memiliki tema yang sama. Â
Pembandingan atau komparasi ini tentu saja akan lebih menonjolkan atau mengkritisi buku yang tengah diresensi. Â Pembandingan yang dilakukan secara obyektif dan dikerjakan dengan cara profesionalitas akan menghasilkan sebuah tulisan resensi yang lebih berbobot dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Dapat Kiriman Buku
Saya menulis resensi buku di Kompasiana baru beberapa kali.  Buku-buku yang telah saya resensi tersebut: Sebuah Resensi Antologi: Betapa Bernilainya Seorang Anak (10/4/2022), Resensi Kamus Jawa-Indonesia: Usaha Keras Menjelaskan Kata (26/2/2022), SMKI dalam Puisi, Kedahsyatan Cinta pada Institusi (14/2/2022), Minibiografi Ajang Siswa Berkaca Diri untuk Raih Prestasi (6/2/2022), Tamasya di Dunia Jungkir Balik, Sebuah Resensi Injil Yudas (30/1/2022) dan Mengapa Mimpi Itu Menjadi Nyata? Resensi atas Sebuah Buku Antologi (25/1/2022).
Penulis dan penyunting buku tersebut memberi tanggapan yang baik. Â Mereka mengucapkan terima kasih atas feed back yang terkait dengan penulisan kalimat, pemakaian ejaan, diksi dan lain-lain yang saya tuliskan atas buku terbitan mereka. Â Padahal ada beberapa buku yang saya kritisi cukup hebat, meski dalam tulisan saya mengatakan: catatan kecil saja yang mau saya sampaikan.
Buku Kamus Bahasa Indonesia-Jawa memang saya beli, karena berkaitan dengan tugas-tugas keseharian saya; buku Injil Yudas dipinjami tetangga. Â Sedangkan buku yang lainnya, itu adalah kiriman rekan-rekan yang menyunting atau menulis isi buku tersebut. Â Dalam hal ini saya mengucapkan terima kasih kepada rekan Elly Prihmono dan Endah Kusdiningsih yang telah dengan rela hati mengirimkan buku-bukunya.
Keuntungan Penulis Resensi
Seperti yang saya jelaskan di atas, bahwa penulis resensi kemungkinan akan mendapatkan kiriman buku-buku dari penulis atau penerbit. Â Dengan demikian, ia akan dapat menambah koleksi rak bukunya tanpa mengeluarkan biaya untuk memiliki buku-buku tersebut.
Jika tulisan resensi buku dikirimkan ke media massa yang memiliki rubrik resensi buku, manakala tulisan resensi bukunya dimuat, maka ia akan menerima honorarium dari penerbit media massa tersebut. Â