Hei Para Klitih, Kau Bukan Penguasa Jiwa Manusia
Oleh: Suyito Basuki
Mengapa dengan semena kau sakiti tubuh dan jiwa manusia
Bahkan dengan nanar kau ambil nyawa sesama
Kalian tertawa saja, melihat korban menggigil, menggelepar di depan mata
Teganya kau aniaya mereka dengan: gir, pedang, clurit dan berbagai senjata mematikan lainnya
Di sudut-sudut lorong gelap kalian menunggu mangsa
Berbisik-bisik memicingkan mata dengan kata-kata jumawa bagai orang dursila
Tidak sadarkah, bahwa yang kalian tunggu dan incar adalah sesama remaja
Yang seperti kalian, sejak bayi dirawat dan dibesarkan oleh orang tua
Mereka didamba menjadi tulang punggung keluarga di masa depannya
Negara pun juga mengharap otak-otak brilian mereka mewarnai dunia
Mengapa dengan semena kau sakiti tubuh dan jiwa manusia
Bahkan dengan nanar kau ambil nyawa sesama
Kalian bukan penguasa jiwa manusia
Tuhanlah yang mencipta mereka sejak awal mula
Ia ingin manusia menyembah Dia dan terpagut pada cinta kasih dan kemuliaan-Nya
Tetapi kalian merusak rancangan Tuhan dengan kejinya
Kalian seperti para pemabok yang menghancurkan vas-vas bunga
Bergambar indah aneka rupa dengan kibasan keji pada sebuah karya?
Kalian dengarlah
Tangis para ayah bunda yang kehilangan buah hati mereka
Karena telah kau ambil nyawa mereka
Kalian bukan penguasa jiwa manusia
Mengapa terus merajalela?
Ambarawa, 8 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H