Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagi Para Klitih, Kau Bukan Penguasa Jiwa Manusia

8 April 2022   07:05 Diperbarui: 8 April 2022   07:16 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: docplayer.info

Hei Para Klitih, Kau Bukan Penguasa Jiwa Manusia

Oleh: Suyito Basuki

Mengapa dengan semena kau sakiti tubuh dan jiwa manusia

Bahkan dengan nanar kau ambil nyawa sesama

Kalian tertawa saja, melihat korban menggigil, menggelepar di depan mata

Teganya kau aniaya mereka dengan: gir, pedang, clurit dan berbagai senjata mematikan lainnya

Di sudut-sudut lorong gelap kalian menunggu mangsa

Berbisik-bisik memicingkan mata dengan kata-kata jumawa bagai orang dursila

Tidak sadarkah, bahwa yang kalian tunggu dan incar adalah sesama remaja

Yang seperti kalian, sejak bayi dirawat dan dibesarkan oleh orang tua

Mereka didamba menjadi tulang punggung keluarga di masa depannya

Negara pun juga mengharap otak-otak brilian mereka mewarnai dunia

Mengapa dengan semena kau sakiti tubuh dan jiwa manusia

Bahkan dengan nanar kau ambil nyawa sesama

Kalian bukan penguasa jiwa manusia

Tuhanlah yang mencipta mereka sejak awal mula

Ia ingin manusia menyembah Dia dan terpagut pada cinta kasih dan kemuliaan-Nya

Tetapi kalian merusak rancangan Tuhan dengan kejinya

Kalian seperti para pemabok yang menghancurkan vas-vas bunga

Bergambar indah aneka rupa dengan kibasan keji pada sebuah karya?

Kalian dengarlah

Tangis para ayah bunda yang kehilangan buah hati mereka

Karena telah kau ambil nyawa mereka

Kalian bukan penguasa jiwa manusia

Mengapa terus merajalela?

Ambarawa, 8 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun