Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bupati Jepara Mantu, Nikah Massal yang Seru

21 Maret 2022   18:52 Diperbarui: 23 Maret 2022   15:58 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Jepara, H. Dian Kristiandi saat menyerahkan akte nikah dan mahar secara simbolis (Dok.Pri)

Namun kenyataan pada hari pelaksanaan hanya ada 71 pasang pengantin yang terdiri dari 60 pasang pengantin muslim dan 11 pasang non muslim.  Tetapi meski demikian, jumlah tersebut sudah termasuk jumlah yang besar, yang patut disyukuri.

Pasangan non muslim terdiri dari Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.  Bupati Jepara, H. Dian Kristiandi, S.Sos yang sering disapa Pak Andi, dalam penjelasan persiapan rencana nikah massal sebelumnya menyatakan bahwa keanekaragaman agama/ keyakinan peserta nikah massal ini untuk menunjukkan juga keberagaman keyakinan penduduk yang berada di Kabupaten Jepara. 

"Ini adalah kabupaten Pancasila," demikian puji Gus Muwafiq yang memberikan tauziahnya selama kurang lebih 20 menit.  Gus Muwafiq memuji kabupaten Jepara sebagai kabupaten Pancasila karena  keragaman agama/ keyakinan peserta nikah massal ini.  

Gus Muwafiq yang adalah Kyai Muda NU ini dalam tauziahnya menyebutkan bahwa pernikahan tidak bisa diukur dengan akal, tetapi pernikahan adalah rasa.  Gus Muwafiq yang disertai istri, di hadapan 71 pasang pengantin, Bupati Jepara dan segenap pimpinan forkopimda Kabupaten Jepara serta di hadapan para pemuka agama memberikan contoh bahwa pernikahan adalah olah rasa.  Dalam hal uang katanya, uang yang biasanya untuk jajan atau disimpan di bank, karena sudah menikah maka uang tersebut akan diberikan kepada pasangannya, karena cintanya.  

"Bahkan hal-hal yang tersembunyi, yang dibuka hanya di kamar mandi, di sungai pada waktu mandi, pada saat menikah maka hal-hal itu akan dibuka di depan pasangannya dengan tidak ada rasa malu, " demikian tauziahnya untuk menunjukkan ketidakadanya rahasia lagi di antara pasangan suami istri.

Antusiasme peserta nikah massal (Dok.Pri)
Antusiasme peserta nikah massal (Dok.Pri)

Selanjutnya Gus Muwafiq menjelaskan cara-cara menyelesaikan masalah di dalam rumah tangga, misal saja bagaimana menghadapi menuanya pasangan dan masalah ekonomi dalam rumah tangga dan lain-lain.  Katanya,"Yang memerintah adanya pernikahan ini adalah Tuhan.  

Oleh karena itu jika ada masalah dalam rumah tangga, kembalikanlah persoalan itu kepada Tuhan, jangan memakai akal pikiran sendiri untuk menyelesaikannya."  Dalam hal ini seakan Gus Muwafiq ingin menekankan pentingnya doa dan pasrah kepada Tuhan dalam menghadapi persoalan keluarga, selain tentu saja melakukan usaha-usaha sebagai manusia

Bupati Jepara, H. Dian Kristiani yang menginiasi adanya kegiatan nikah massal ini menyampaikan bahwa kegiatan nikah massal diadakan dalam kaitannya  menyongsong hari jadi Jepara yang ke-473.  

Selain itu untuk menjamin pengurusan dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga, Akte kelahiran anak dan juga bagi waris kepada anak dan lain-lain.  

Dengan pernikahan massal ini, pasangan-pasangan yang semula nikah siri secara Agama Islam, atau pernikahan secara agama saja akan mendapatkan akte pernikahan yang dapat digunakan untuk pengurusan dokumen kependudukan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun