Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Deltapark Neeltjes Jans Belanda, Ada Film yang Bisa Teteskan Air Mata

14 Maret 2022   08:20 Diperbarui: 14 Maret 2022   13:34 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama jemaat gereja mennonite di Ouddorp (Dok.Pri)

Sebagaimana yang telah saya informasikan di atas bahwa Tanggal 31 Januari 1953 yang lalu masyarakat Ouddorp terserang angin topan dan banjir memenuhi perkampungan yang menyebabkan 1835 orang meninggal.

Selain itu, kami juga diajak masuk kesebuah tempat yang dapat merasakan hembusan angin kencang pada masa bencana itu.  Terdapat  sebuah mesin yang dinamakan mesin badai hasil produk pabrikan Swiss. Mesin yang berbentuk kepompong ini memiliki panjang 15 meter dan lebar 7 meter yang di dalamnya dipasang kipas angin besar.  

Dalam hitungan 10 detik, mesin ini akan menghembuskan angin dari tenang menjadi 133 kilometer perjam.  Kami berkelompok sekitar 12 orang menghadapi baling-baling yang semakin lama semakin kuat dan kencang tekanan anginnya.  

Kami harus memakai sebuah kaca mata plastik penahan angin untuk mata kami serta disediakan pegangan untuk tangan, supaya kalau oleng oleh karena tekanan angin, kami bisa berpegangan dan tidak jatuh. 

Bersama jemaat gereja mennonite di Ouddorp (Dok.Pri)
Bersama jemaat gereja mennonite di Ouddorp (Dok.Pri)

Dari Deltapark Neeltje Jans kami menuju kota Ouddorp kembali.  Sore harinya bertemu dan makan bersama dengan para pemuda remaja gereja Mennonite di Ouddorp tersebut.  

Jumlah mereka tidak begitu banyak, tetapi dibanding dengan gereja-gereja mennonit di Belanda, jumlah mereka termasuk lumayan.  Kami sharing tukar pengalaman pelayanan remaja sambil minum kopi bersama beberapa remaja yang disertai orangtua mereka.

Kami kemudian kembali ke host family di kota Ouddorp.  Saya tinggal di rumah Tom & Elma.  Setelah sampai di Indonesia, melalui email saya baru tahu kalau Elma pernah operasi kanker payudara.  

Tom & Elma memiliki tiga orang anak putri.  Seorang yang sudah lulus SMA bernama Sara, sedang Hana masih di Junior School dan Yaire sekolah di SD.  Rumah Tom & Elma di Aodenhil, tidak jauh dari gereja mennonit Ouddorp.  

Saya berjalan-jalan ditemani Elma.  Kebetulan hujan rintik-rintik dan muncul pelangi di langit entah sebelah barat entah sebelah timur karena mendung menggelayut.  

Pelangi itu nampak indah, melengkung melingkupi Elma yang sedang berdiri di sebuah jalan kecil samping kebun yang ditumbuhi tanaman semacam ilalang.  Indahnya pelangi, lalu ceklick-ceklick tustel pun bersuara mengabadikannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun