Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Petis Kangkung yang Ngangeni

18 Februari 2022   07:56 Diperbarui: 18 Februari 2022   09:04 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: cookpad.com

Petis Kangkung yang Ngangeni

Oleh: Suyito Basuki

Petis kangkung adalah salah satu makanan khas di kota Semarang.  Dulu di Semarang, jika ada orang jualan pecel atau lothek serta rujakan, maka hampir bisa dipastikan dijual juga di situ petis kangkung.  Saya yang besar di kota Semarang, kadang menjadi kangen dengan jenis makanan satu ini.  Saya tinggal di Jepara, jika suatu ketika pulang ke rumah orang tua di Semarang atau Ambarawa tempat kelahiran istri, yang saya cari utamanya ya petis kangkung ini.

Untuk mengantisipasi rasa kangen yang tiba-tiba menyergap, maka di rumah tersedia petis bermerk dari Sidoarjo dalam bentuk bungkusan plastik atau kemasan di cepuk plastik.  Kalau lagi kepengin makan petis kangkung, ya tinggal beli kangkung kemudian membuat sambal petis sendiri, maka terobatilah rasa kangen ini.

Petis yang disukai yang bermerk dari Sidoarjo.  Padahal Semarang kota pantai, mestinya juga dapat memproduksi petis semacam ini yang berbahan dasarkan sari udang.  Tetapi namanya orang sudah terlanjur fanatik dengan sebuah merk dan daerah penghasil, ya begitulah.  Seperti misalnya, trasi atau bandeng presto.  Trasi yang dicari ya trasi Juwana.  Juwana itu adalah salah satu kecamatan kabupaten Pati Jawa Tengah.  Demikian juga dengan bandeng presto, yang paling dicari dan katanya yang paling enak ya bandeng presto dari Juwana juga. Kalau bicara meubel ukir yang dicari biasanya produk Jepara, karena yang terkenal memang hasil meubel dan ukir Jepara.  Meski sebenarnya produksi meubel dan ukir ini sekarang tidak saja tersentral di Jepara, bisa diproduksi di kota Boyolali, Yogyakarta dan kota-kota lainnya.

Sayur kangkung sebagai bahan dasar pembuatan makanan "petis kangkung" ini mudah dicari dan murah harganya.  Di setiap pasar sayur kangkung ini dijual.  Bisa dipastikan, kalau ada sayur bayam ya kemungkinan besar dijual juga sayur kangkung.  Harganya pun sangat murah.  Dengan uang sepuluh ribu rupiah, sudah dapat kangkung dengan untingan yang sangat besar, bisa digunakan memasak sayur, dua atau tiga kali.

Pembudidayaan tanaman kangkung juga relatif mudah.  Ditanam di tanah kebun atau hidroponik pun tanaman kangkung bisa cepat tumbuh.  Apalagi di tanam di kolam, rawa atau area persawahan, wah pasti akan tumbuh berkembang menjalar ke mana-mana.  Selain bisa dikonsumsi untuk kebutuhan keluarga, bisa dipetik untuk dijual di pasar.  Menanam kangkung sekali, tidak akan mati-mati, sebab tumbuh kembangnya seperti tak terkendali.

Tanaman kangkung memiliki kandungan gizi yang luar biasa.  Dalam 100 gram kangkung, terkandung protein, lemak, karbohidrat, dan serat. Vitamin juga banyak terkandung dalam sayur hijau satu ini. Kangkung mengandung vitamin A 6.300 SI, vitamin B1 0,07 miligram (mg), dan vitamin C 32 mg. Sedangkan kandungan mineral dalam kangkung antara lain kalsium sebesar 73 mg, fosfor 50 mg, dan zat besi sebesar 2,5 mg. Selain itu, kangkung juga mengandung air 89,7 gram. Selain itu, kangkung juga mengandung flavonoid, polifenol dan vitamin E, serta aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan centella asiatica. (Kompas.Com 6/6/2021).

Kangkung juga memiliki berbagai macam khasiat bagi tubuh.  Khasiat tersebut antara lain: menjaga kesehatan mata, anti radang, mencegah diabetes, melawan kerusakan hati (liver), mencegah dehidrasi, mengatasi anemia dan meningkatkan kekebalan tubuh.  Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca di situs hellosehat.com.

Bagaimana cara membuat petis kangkung? 

1. Sediakan sayuran kangkung, petik secukupnya kemudian rebus dan tiriskan,

2. Sediakan bumbu: garam, gula merah, lombok, bawang, trasi, asam Jawa, dan jeruk nipis.  Tumbuk sampai halus kemudian campurkanlah petis secukupnya.

Bagaimana cara memakannya?  Bisa dimakan dengan nasi atau lontong sebagai karbohidratnya.  Dimakan dengan krupuk terung: kriuk-kriuk, terasa asin, pedes, asam, manis; sambil mengenang masa kecil yang sering dimarahi orang tua karena sering bermain dengan teman sampai lupa waktu, aduh nikmatnye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun