Keadaan ini perlu evaluasi bersama, kemungkinan pemahaman masyarakat akan cara pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang atau mereka abai dengan masalah kesehatan. Jika kenyataannya seperti ini, maka menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang hambatan pemanfaatan layanan kesehatan tersebut. Â Atau bisa juga, hambatan layanan kesehatan itu justru dari birokrasi dan layanan kesehatan yang kurang profesional dari lembaga pemberi layanan kesehatan yang ada.
Dalam hal ini pemerintah pusat ataupun pemerintah provinsi perlu memberi visi dan motivasi supaya layanan kesehatan di pemerintahan kabupaten atau kota yang merambah di setiap kecamatan ditingkatkan kinerjanya dengan memberi rewards kepada layanan kesehatan yang berprestasi ataupun sebaliknya punishment kepada layanan yang teledor dengan panggilannya dalam melayani kesehatan masyarakat.  Selain itu up grade kemampuan tenaga kesehatan baik dari segi skill medis maupun bidang Informasi Teknologi (IT) juga perlu ditingkatkan.
Bisa juga kurang maksimalnya masyarakat dalam memanfaatkan layanan  kesehatan karena tidak tersedianya tempat-tempat layanan kesehatan yang dekat dengan pemukiman mereka karena jarak tempat layanan kesehatan tersebut tidak terjangkau misalnya.  Hal ini biasanya terjadi di daerah-daerah yang masih pelosok dan pedalaman.  Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah seharusnya meningkatkan pendirian tempat-tempat layanan kesehatan.  Setidaknya adanya puskesmas di setiap kecamatan.  Jika suatu kecamatan itu sangat luas wilayahnya, mungkin bisa dibangun 2 puskesmas.  Tenaga medis, baik dokter, perawat maupun bidan perlu dipenuhi di setiap puskesmas, lebih-lebih di rumah-rumah sakit daerah, serta pelayanan yang profesional tentunya.Â
Harapan Pemulihan Kesehatan
Pengalaman pandemi corona saat ini memberi pelajaran bahwa kesehatan masyarakat sangat penting, karena percakapan masalah kesehatan bisa merembet ke mana-mana.  Kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi percaturan dalam bidang politik dan  ekonomi.  Jika kesehatan masyarakat buruk maka citra pemerintah pun bisa juga menjadi buruk.  Dalam kaitannya dengan ekonomi, kesehatan masyarakat juga jelas mempengaruhi produktivitas kerja mereka.  Produktivitas kerja akan berpengaruh pada penghasilan dan daya beli mereka pula. Jika kesehatan masyarakat menyeluruh memburuk, ekonomi negara bisa juga ambruk.
Semoga pemerintah sungguh-sungguh memiliki visi yang baik terhadap layanan kesehatan masyarakat, sehingga pembangunan tempat-tempat layanan kesehatan mencukupi dan proporsional dengan kondisi masyarakat dan penyediaan tenaga kesehatan juga memadai. Â Selain itu juga peningkatan layanan yang profesional dari tenaga medis perlu ditingkatkan.
Sementara itu, masyarakat pun semoga bisa berusaha maksimal pula dalam usaha memperoleh akses kesehatan dari layanan-layanan kesehatan tersebut.  Sehingga penderita sakit bisa segera mendapat pertolongan dini dan langkah pengobatan selanjutnya tertangani.  Dengan demikian tidak akan terjadi pameo: bertepuk sebelah tangan antara pemerintah dan masyarakat.  Ujung-ujungnya, inilah yang kita harapkan bersama:  masyarakat yang tengah menderita suatu penyakit atau terganggunya kesehatan dapat segera mendapat pemulihan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H