Hal ini dilakukan bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah menjadi layak huni. Â Selain itu, program ini juga bertujuan menciptakan lingkungan yang sehat dengan rumah layak huni, dengan demikian bisa menjadi sarana untuk mencegah berkembangnya virus covid-19.
Rupanya bantuan stimulan bedah rumah itu sudah mulai berjalan di beberapa daerah. Â Berdasarkan laporan web kementrian PUPR (9/7/2021), di Tanah Datar Sumatra Barat telah dilakukan bedah rumah tersebut. Â Menteri PUPR, Basuki menyebut bahwa program pemerintah BSPS tersebut juga untuk mengurangi angka pengangguran. Â
"Program ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah bagi masyarakat yang membutuhkan rumah, sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Tentunya kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," demikian ujar Menteri Basuki sebagaimana yang disebut dalam web kementrian PUPR itu.Â
Adapun masyarakat Tanah Datar yang menerima bantuan subsidi bedah rumah tersebut di tahun 2020 menurut Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid sebanyak 640 unit. Â
"Pada tahun 2020 lalu, Kabupaten Tanah Datar telah mendapatkan bantuan Program BSPS untuk peningkatan kualitas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 640 unit. Tahun ini kami juga sudah menerima usulan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk mendapatkan program BSPS dengan jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 12.439 unit yang tersebar pada 14 kecamatan dan 75 nagari. Jumlah sementara yang telah dialokasikan untuk Tahun 2021 adalah 25 unit yang tersebar di 3 kecamatan dan 3 nagari," demikian terangnya seperti yang dikutip web kementrian PUPR tersebut.
Berdasar informasi web pemerintah kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat (26/8/2021), sebanyak 10 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah di Bukittinggi mendapat Bantuan Sosial Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2021. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi Rismal Hadi, Kamis (26/08/2021) di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Belakang Balok.
Pemberian bantuan sosial dari Pemerintah Kota Bukittinggi untuk perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Bukittinggi terdiri dari dua program, yakni melalui kegiatan Bantuan Rumah Swadaya yang pendanaannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Bedah Rumah yang pendanaannya dari APBD Kota Bukittinggi, sebut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Erwin Umar.
Menurut catatan Kompasiana, 5 Januari 2021 "Dapat Dana Bedah Rumah, Mau?", pada tahun 2022, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan anggaran sebesar Rp 5,1 triliun. Â Dari total anggaran tersebut dialokasikan untuk beberapa program, satu dari salah empat program tersebut adalah Rumah Swadaya. Â
Ditjen Perumahan menargetkan 70 persen atau 11 juta rumah tangga akan menghuni rumah layak. Setiap penerima manfaat akan mendapat Rp 20 juta (Rp 17,5 juta untuk bahan bangunan, Rp 2,5 juta untuk upah tukang)
Cara Mendapatkan Bantuan Bedah Rumah
Menurut catatan web 99.Co (9/8/2021) bantuan stimulan bedah rumah mulai dari 15 juta sampai 35 juta. Â Hal itu tergantung di wilayah pembangunannya. Â Seperti kita ketahui ada daerah yang memiliki biaya bangunan yang cukup murah, tetapi ada juga ada daerah yang membutuhkan biaya yang lebih tinggi.