Pada sesi ini, pemateri menekankan cara kerja AI yang bekerja berdasarkan data yang diinputkan (dataset) dan bagaimana AI belajar berdasarkan data tersebut dengan melihat pola dan berpikir berdasarkan pola tersebut.
Selanjutnya AI melakukan tahapan pengenalan, klasifikasi dan pengambilan keputusan. Demo pemanfaatan teknologi AI dalam membantu kegiatan administrasi sekolah dilakukan menggunakan perangkat pencatatan kehadiran guru menggunakan teknologi pengenalan wajah yang hasilnya disimpan pada file Excel.
Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta menanyakan pentingnya merancang pertanyaan yang akan diajukan untuk mendapatkan jawaban yang dibutuhkan. Pemateri menerangkan terlebih dahulu bahwa AI dirancang memberi jawaban atas pertanyaan kita secara umum sehingga kita harus memberikan perintah atau prompt yang lebih spesifik untuk mendapatkan jawaban yang lebih spesifik pula.
Sesi kedua dilanjutkan oleh bapak Ade Rahmat Iskandar, S.Kom, MT dengan materi Generative AI. Beliau memaparkan manfaat Generative AI untuk membuat konten yang baru seperti teks, gambar, audio, video dan musik. Generative AI memiliki kemampuan untuk belajar dari konten yang sudah ada dan menggunakannya untuk menciptakan konten baru.
Sebagai contoh POE AI atau Platform for Open Exploration, MuseNet untuk komposisi musik, serta StoryFit untuk pengembangan naskah dan penulisan buku cerita. Untuk implementasi Generative AI dalam dunia pendidikan ada Knowji, Jasper, Duolingo dan lainnya yang kesemuanya dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan diri pribadi.
Untuk sesi terakhir, Dr. Yus Natali, MT. sebagai pemateri menyampaikan manfaat AI untuk penyusunan materi ajar. Materi ini diikuti dengan antusiasme tinggi karena langsung berkaitan erat dengan tugas guru, salah satunya adalah menyusun materi ajar dan selanjutnya menerapkannya dalam kelas. Dalam paparannya beliau juga memberikan tips dan trik dalam pemberian instruksi kerja atau prompt yang tepat untuk mendapatkan respon atau tanggapan dari AI yang sesuai dengan kondisi geografis. Berikut ini merupakan contoh prompt yang digunakan untuk menyusun materi ajar:
“Saya Yus Natali, Guru Matematika di SMAN 10 Tangerang, Tolong buatkan Modul Ajar (rencana pembelajaran) dengan pendekatan berdiferensiasi untuk kelas X dengan tujuan pembelajaran 10 jam pelajaran (450 menit) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Tolong buatkan kegiatan yang dapat melatih anak untuk aktif, kreatif, dan kolaboratif.”
Pada penghujung acara kegiatan abdimas dilakukan sesi foto bersama dan penyerahan plakat serta kenang-kenangan yang diserahkan oleh ketua pelaksana, Ibu Alva Nurvina Sularso, sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di SMAN 10 Tangerang, Banten.