Mohon tunggu...
Suyatno Budiharjo
Suyatno Budiharjo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Telekomunikasi Telkom University

Hobi ngoprek perangkat IT, ngoding, dan membuat perangkat IoT

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Dampak Kebakaran TPA Sari Mukti dan Bagaimana Penanganannya dengan Teknologi?

27 Agustus 2023   08:38 Diperbarui: 27 Agustus 2023   08:41 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

4. Muncul berbagai keluhan dari masyarakat mulai dari sakit tenggorakan, sesak nafas, bahkan gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), dan sakit mata (iritasi). 

Solusi dan Penanganannya?

Solusi secara umum kebakaran di TPA Sari Mukti tersebut sudah berhasil dipadamkan atau sudah terselesaikan, namun masih berpotensi kemungkinan terjadi  hal serupa di TPA yang sama, aau di TPA yang lain, maka upaya mitigasi terhadap bencana kebakaran yang dapat dilakukan untuk meminimalisir resiko kebakaran serupa, dan pencegahannya serta upaya untuk mengurangi dampak pasca terjadinya kebakaran. 

Salah satu sebab banyaknya dampak dari kebakaran adalah kebakaran menimbulkan asap dalam jumlah yang besar  yang membawa gas beracun, serta partikel-partikel karbon yang dapat mengganggu kesehatan khususnya saluran pernapasan, maka solusi dan penanganan saat terjadinya kebakaran dan pasca kebakaran adalah mengurangi efek dari asap yang ditimbulkan dengan cara sebagai berikut:

1. Penggunaan Masker wajah untuk menutup hidung dan mulut sebagai pertolongan pertama untuk memfilter partikel karbon yang dibawa oleh asap. padahal mata juga rawan terhadap dampak adanya asap, dapat menimbulkan iritasi dan pedih pada mata, dan penggunaan kaca mata hanya efektif mengurangi resiko dari partikel karbon yang dibawa oleh asap.

2. Penyemprotan air pada asap untuk mengurangi jumlah partikel karbon yang dibawa oleh asap untuk area yang lebih luas. Seperti langkah pemda DKI dan pemda Tangerang dengan mobil water canon maupun mobil damkar, untuk waktu dan tempat tertentu (sepanjang jalan) dapat mengurangi jumlah debu yang berada di udara, namun jika debu yang terperangkap air tersebut tidak ditangani lebih lanjut, maka akan kembali kering dan beterbangan kembali. 

3. Perangkat yang lebih tepat untuk menangkap debu dan partikel karbon yang ada di udara adalah Mobile fume/dust extraction device, yang menghisap asap menyaring debu dan karbon, serta jika diperlukan terdapat perangkat untuk menangkap gas beracun serta mengkonversikannya menjadi gas yang aman dilepas di udara. 

Jika pada cerobong asap dari pabrik bisa dipasang filter listrik statis untuk meminimalkan emisi karbon dari gas buang, maka pada tempat-tempat yang terjadinya kebakaran dapat digunakan perangkat untuk penghisap asap sekaligus terdapat filter karbon didalamnya, dan lebih baik lagi jika terdapat proses untuk mengkonversi gas CO dan CO2 menjadi O2. 

Ini akan sangat bermanfaat untuk menimimalisir dan mengurangi jumlah polusi yang disebabkan oleh asap hasil pembakaran. Prinsipnya pemflteran ini semakin dekat dengan sumber api pada jarak aman tertentu akan semakin efektif mengurangi dampak polusi udara yang semakin luas. Agar lebih efektif perangkat ini dapat didesain untuk dapat digunakan secara mobile (bergerak) seperti halnya mobil DamKar. 

Sebagai penutup, musibah dan bencana dapat dicegah dan dapat dihindari dengan menyiapkan langkah untuk mitigasi bencana secara dini, namun jika sudah terjadi juga perlu dilakukan upaya untuk mengurangi dampak dan resikonya. Tugas kita semua untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari, tetap aman dan nyaman untuk ditinggali. Semoga tulisan dapat bermanfaat dan digunakan untuk kemaslahatan umat. 

Penulis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun