Mohon tunggu...
Suyatno
Suyatno Mohon Tunggu... Lainnya - wirawiri

Bachelor of Law at UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikmah dibalik Khidmah

5 Desember 2024   09:21 Diperbarui: 5 Desember 2024   09:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Instagram @sekratart

Di era modern ini, siapa yang tidak mengenal media sosial? Baik remaja hingga dewasa semuanya memiliki akses terhadap media sosial. Tentu kita semua tahu kasus Gus Miftah yang viral belakang ini. Kasus Gus Miftah yang konon katanya melecehkan seorang pedagang Es Teh bernama Pak Sunhaji. 

Dalam wacana yang diwartakan oleh berbagai media, Gus Miftah mengolok olok Pedagang Es Teh dengan melayangkan ucapan "goblok" saat mengisi sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih? Yo kono didol, goblok!

Begitulah ucapan Gus Miftah kepada pedagang Es Teh. Sontak kejadian ini menjadi viral karena Gus Miftah dianggap merundung pedagang tersebut.

Namun dalam tulisan ini kita tidak akan berbicara soal benar-salah dan sebagainya. Melalui tulisan ini kita akan melihat paradoks, yang terlihat di sosok Pak Sunhaji, penjual Es Teh.

Kita tahu bahwa Pak Sunhaji berjualan es teh untuk melayani atau menafkahi keluarganya. Betul? Jika kita sama-sama mengatakan betul, dengan pernyataan ini mari kita membahas sebuah nilai yang dapat dipetik dari Pak Sunhaji, laki-laki gigih yang berjuang untuk keluarga. 

Nilai yang dapat dipetik adalah hikmah dibalik Khidmah, Khidmah kepada keluarga.

Secara harfiah, khidmah berarti melayani, bersikap loyal kepada seseorang. Khidmah juga dapat dipahami sebagai servant leadership atau pemimpin yang melayani orang lain, kesungguhan dedikasi kepada orang lain. 

Dalam konteks keluarga, suami atau kepala keluarga juga berkhidmah kepada istri dan anaknya. Melayani dan mendedikasikan tenaga, waktu, dan pikirannya untuk mencari nafakoh bagi keluarga di rumah. 

Pada diri Pak Sunhaji, beliau merupakan sosok yang berkhidmah kepada keluarganya. Beliau tak mengenal waktu dan lelah, berkeliling menjajakan es teh demi nafakoh yang halal untuk anak istri.

Apa yang dilakukan Pak Sunhaji sejalan dengan firman Allah dalam Q.S Al Baqarah ayat 233 yang artinya;

"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya"

Berjualan es teh merupakan perbuatan yang ma'ruh untuk menafkahi keluarga. Pak Sunhaji juga melakukan semuanya dengan semangat tanpa mengeluh. Barangkali karena kerja keras inilah kemudian banyak dari kalangan influencer, relawan, hingga masyarakat berbondong-bondong mendatangi Pak Sunhaji untuk memberikan rizki atas apresiasi kerja keras beliau dalam menghidupi keluarga.

"Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba yang bekerja dengan baik. Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah." (H.R. Ahmad).

Hikmah dari Khidmah Pak Sunhaji terhadap keluarga dapat diuraikan berikut ini:

Pertama, mendapatkan bantuan usaha senilai 100 juta rupiah. Pasca viral, Pak Sunhaji didatangi oleh YouTuber Willie Salim yang kemudian menitipkan uang tunai untuk membuat usaha warung agar pak Sunhaji dapat memenuhi kebutuhan keluarganya lebih baik.

Kedua, mendapatkan tawaran berangkat umrah. Pasca viral karena diolok-olok Gus Miftah. Kini Pak Sunhaji ditawarkan umrah bareng dengan Gus Miftah setelah mereka berdua bertemu. Dikutip dari website tempo, Pak Sunhaji akan diumrahkan pihak Gus Miftah bersama istri, ibu mertua, dan dua anaknya. Bukan hanya itu, Seorang pengusaha asal Malang, Jawa Timur, bernama Amar Suratie mendatangi rumah Pak Sunhaji untuk memberikan umrah gratis.

Ketiga, mendapatkan donasi hingga 36 juta. Pak Sunhaji mendapat donasi dari netizen usai viral diolok-olok oleh Gus Miftah di depan publik. Salah satu pegiat media sosial dan jurnalis dengan nama akun X @zoelfick membuka donasi untuk diserahkan langsung kepada penjual es itu.

Kisah Pak Sunhaji memberikan pelajaran mendalam tentang hikmah di balik khidmah. Dari perjuangannya yang sederhana namun penuh dedikasi, kita belajar bahwa melayani keluarga, meski dilakukan dalam kesulitan adalah bentuk pengabdian yang mulia di mata manusia dan Allah SWT. Kisah ini mengingatkan kita bahwa kerja keras dan keikhlasan dalam berkhidmah akan membawa keberkahan yang tak terduga. Semoga kita semua dapat meneladani semangat Pak Sunhaji dalam menghidupi keluarga dengan penuh keikhlasan, dan menjadikan khidmah sebagai bagian dari hidup kita sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun