Mohon tunggu...
Ujang Suyatman
Ujang Suyatman Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pembaca isu-isu pendidikan, sosial, lingkungan hidup dan hobi otomotif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kecelakaan Tol Cipularang, Antara Realisme dan Mitologi

13 November 2024   13:47 Diperbarui: 13 November 2024   13:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah Pencegahan Kecelakaan di Tol Cipularang

Peristiwa demi peristiwa yang terjadi, yang tidak saja telah menyebabkan banyak kerugian materi tetapi juga nyawa manusia, semestinya tidak sekedar meninggalkan rangkaian cerita yang menghiasi pemberitaan di media massa. Hal ini sudah seharusnya dijadikan pelajaran untuk kehidupan kita yang lebih baik. Sudah seharusnya Pemerintah dan pihak pengelola tol berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan. Dalam hal ini, saya yakin pihak-pihak yang berkepentingan sudah melakukan upaya-upaya itu, di antaranya:

  • Pengawasan Kecepatan: Pemasangan CCTV dan pemantauan kecepatan secara berkala di beberapa titik rawan kecelakaan membantu mengurangi pengemudi yang melebihi batas kecepatan.
  • Edukasi Berkendara: Sosialisasi mengenai pentingnya berkendara aman di Cipularang juga gencar dilakukan. Edukasi mengenai risiko berkendara di medan tanjakan dan turunan bertujuan mengurangi faktor kelalaian manusia.
  • Perbaikan Fasilitas: Lampu penerangan, marka jalan, serta rambu-rambu juga diperbaiki dan diperbanyak di titik-titik rawan kecelakaan untuk membantu pengemudi lebih waspada.

Penutup Cerita

Tol Cipularang, sebagai jalur strategis yang ramai dilalui, tak hanya dikenal sebagai rute penting antara Jakarta dan Bandung, namun juga sebagai ruang pertemuan antara realisme dan mitologi. Di satu sisi, kecelakaan yang terjadi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor teknis yang memerlukan upaya nyata dalam perbaikan keselamatan berkendara. Di sisi lain, mitos yang berkembang menjadi bagian dari budaya dan kearifan lokal yang, dalam beberapa hal, mengingatkan pengemudi untuk selalu berhati-hati.

Perpaduan antara realisme dan mitologi di Tol Cipularang mengajarkan kita bahwa keselamatan adalah prioritas utama, sementara kisah-kisah mistis mengingatkan akan pentingnya kehati-hatian dan sikap hormat terhadap alam sekitar. Dengan cara itu kita diajari untuk tetap mawas diri dan rendah hati, bahwa tidak semua permasalahan yang terjadi dapat dijelaskan hanya dengan mengandalkan hitungan angka-angka atau logika semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun