Setiap jelang Pemilu, kita selalu disuguhkan janji-janji politik yang diumbar oleh parpol. Setelah berkuasa, satu persatu mencuat pula kasus korupsi yang dilakoni kader partai tersebut, hal tersebut terjadi berulang-ulang, seperti kita tidak pernah belajar. Dan naasnya rakyat dibuat sepercaya mungkin dan digiring untuk memaklumi hal tersebut.
Logika politik kita dibuat ngawur, darimana partai politik bisa memiliki kantor mewah? Dengan fasilitas mewah pula? Sumbangankah? Sumbangan siapa? Masih lekat diingatan saat KPK menggeledah Kantor Pusat PKS. Di sana berjejer mobil-mobil mewah yang menurut ukuran apa pentingnya bagi partai politik? Sehingga harus bermewah-mewah di tengah kondisi rakyat yang memprihatinkan.
Lupa dan berbohong, banyak pula yang jual janji tanpa kerja nyata. Semua janji, datang ke konstituen dengan bermodal janji lalu pulang dengan menebar kebohongan, rakyat tak ubah seprti tong sampah politik, dipakai saat perlu lalu ditinggalkan selesai pesta pemilihan berakhir.
Agar tak jatuh ke lubang yang sama dua kali, kita sepertinya perlu menyimak, partai-partai yang memasuki era krisis karena terbelit berbagai kasus, mulai dari korupsi sampai krisis internal, pertanyaan sederhana bagaimana menciptakan Negara yang baik sementara partai politiknya saja masih berkutat pada masalah internal? Janji bohong lagi.
Polco MM merilis sebuah survey mengenai Krisis Partai Politik Peta Potensi dan Keterpurukan Jelang Pemilu 2014” ini hasilnya
Urutan ini dimulai dari Partai paling krisis yang otomatis menurunkan tingkat kepercayaan publik
1. Partai Demokrat 29.2%
2. PKS 17.6%
3. Golkar 10.2 %
4. PKB 9.3%
5. PDIP 7.6%
Dari kelima partai tersebut sebagian dari kita sudah mampu menjawab apa alasannya kenapa merosotnya dukungan terhadap 5 Partai tersebut. Jelas karena kasus korupsi. Dan jangan lupa, ke-5 partai ini juga sudah menebar janji sana sini agar dipilih kembali di pemilu 2014. Percayakah? Miliaran uang Negara telah meleka kantongi hasil uang korupsi dari kader-kadernya, tanpa bersalah sedikitpun, tanpa ada permintaan maaf, mereka tampil di berbagai alat peraga hingga televise seolah-olah partai bersih yang siap memperjuangankan nasib rakyat? Percayakah???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H