Mohon tunggu...
I Wayan Suyanta
I Wayan Suyanta Mohon Tunggu... Ilmuwan - Swadharma pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Pengajar di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali. S3. Pendidikan Luar Sekolah, (2017) Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Brata atau Diet

27 Mei 2020   19:03 Diperbarui: 27 Mei 2020   19:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menelisik dan mempelajari diri tentu berdasarkan praktek kehidupan yang berpotensi terhadap perbaikan kualitas diri. Diantara brata atau diet dan puasa. Pertama kita akan membahas brata atau diet. 

Banyak orang yang melakukan diet dikarenakan oleh suruhan dokter. Kurangi makan garam karena hipertensi, kurangi makan cabe dan merica karena ambayen, kurangi makan nasi karena diabet, atau hal lainnya. Terdapat 3 (tiga) hal yang ada dalam brata atau diet: pengurangan, memilih dan memilah.

Pengurangan dapat diartikan mengurangi porsi atau volume yang dimakan, atau dengan kata lain makan secukupnya.

Contoh lainnya, mengurangi waktu makan, misalkan meniadakan sarapan pagi, atau cukup makan nasi jam 10 pagi dan jam 17.00 sore saja.

Hal lainnya adalah pengurangan jenis makanan yang dimakan, seperti pagi hari mengkonsumsi: pala bungkah (umbi-umbian, wortel, ubi talas, ubi singkong, dan lainnya); pada siang hari yang dimakan adalah pala wija (segala yang berbiji, nasi, jagung, kacang-kacangan, dan lainnya serta sore atau malam: pala gantung (buah-buahan dan sayur-sayuran).

Pada konsep yang lebih dalam alam bawah sadar dapat kita pelajari dalam diri. Memilih untuk tidak mendengarkan hal-hal yang negatif yang dapat memicu emosi dan mengganggu pikiran. Ini secara kejiwaan juga dianggap sebagai diet atau brata yang baik. Karena jika mendengarkan terus-menerus gosip murahan dapat mencemarkan pikiran murni kita.

Yang tidak kalah penting saat diet adalah memilih untuk tidak  memandang yang negatif agar tidak mempengaruhi kejiwaan. Misalkan selalu tidak melihat kejelekan orang lain, tidak cemburu terhadap kekayaan orang lain, tidak penuh kekhwatiran terhadap masa depan dan lainnya.

Saat diet dalam segi rohani kita perlu menghindari memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Contohnya kapan kita kaya? Dan hal lainnya tidak kalah penting saat diet menghindari langkah yang tidak berguna. Buang-buang energi akan membuat pekerjaan lainnya tidak akan terselesaikan.

Dibalik dari sebuah pengurangan, dan dikarenakan adanya pembilahan, untuk dapat menjadi lengkap maka harus ditambah agar stabil dengan penemuan-penemuan pengalaman selama brata atau diet dan peningkatan ilmu pengetahuan berdasarkan Idep atau ideologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun