Mohon tunggu...
Suwartomo Suwondo
Suwartomo Suwondo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mencari dan terus mencari...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Bulan Merindukan Pungguk

15 Maret 2014   15:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada malam Ia berkeluh kesah

kenapa gelap selalu menyertai kehadirannya

hingga mata cantiknya

tak sanggup menatap

setiap makhluk yang mengaguminya

pun seekor pungguk

yang setia memuja

berharap memeluk

dan menciumnya

Tetapi..

malam lah sahabat sejati

yang membuatnya terlihat cantik

dan berkilau

seisi alam pun terpesona

Andai pungguk tahu

betapa Ia merindukannya

rindu pada kepak sayap

saat mendekat

mencoba merayu

adakah itu rayuan

bukan sekedar paruh berdecak

decak kekaguman

pada rupa nan mempesona

Andai semua tahu

betapa rindunya pada sang pungguk

yang tak pernah bisa

terbang ke langit

tuk mendapatkan

sang bulan

yang dirindukannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun