Mohon tunggu...
Suwartomo Suwondo
Suwartomo Suwondo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mencari dan terus mencari...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Impian

16 Maret 2014   17:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang ibu sibuk mengaduk periuk

bukan nasi atau bubur

tapi sekedar penghibur bagi anaknya yang tengah tertidur

nendengkur

sebongkah batu  tengah ditanak

berharap hentikan tangis lapar anak

adakah seorang khalifah sedang mengintip yang dilakukannya

esok datang kembali memanggul sekarung beras

dan sekantong receh pembeli lauk

itu  cuma mimpi orang tengah sekarat

Ada  seorang tuan tengah berderma

diketuknya pintu demi pintu yang reot

sekantong sembako disorongkan

sebersit senyum disunggingkan

“aku pemimpinmu di masa depan..

pilihlah aku maka masa depanmu tak akan suram”

mimpi pun jadi nyata

tuan dermawan menjadi pemimpin

masa depan orang-orang miskin tak lagi suram

perlahan namun pasti malah kian hilang

tanpa harapan

Ini negeri impian,

semua orang hanya bisa bermimpi

bermimpi

dan…

mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun