PENGERTIAN UMKM
UMKM adalah kegiatan atau usaha bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, ataupun badan usaha kecil. UMKM sendiri merupakan singkatan dari usaha kecil, mikro, dan menengah. Sebelumnya UMKM diatur dalam Undang-undang No. 20 tahun 2008, lalu diatur dalam PP No. 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang sering disebut PP UMKM.
UMKM yang ada di Indonesia jumlahnya terus bertambah dan semakin berkembang. Selain itu, Menteri Koperasi dan UKM mengatakan bahwa sebanyak 19 juta UMKM di Indonesia sudah masuk ke ekosistem digital hingga Mei 2022. Ini berarti sudah semakin banyak pelaku UMKM yang dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung bisnis mereka. Selain mengetahui pengertian UMKM kita juga perlu untuk mengetahui jenis-jenisnya dan peranya dalam mengatasi permasalahan pengangguran di negara kita.Â
JENIS-JENIS UMKM
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang kian canggih, mulai banyak bermunculan berbagai macam bisnis UMKM. Itu sebabnya, untuk memudahkan pelaku UMKM di Indonesia, hingga saat ini bisnis produktif tersebut dibedakan menjadi 5 jenis usaha, yaitu:Â
1. Usaha Kuliner
Berdasarkan pengertian UMKM, maka jenis usaha produktif ekonomi yang pertama dan banyak diminati oleh berbagai kalangan adalah usaha kuliner. Pasalnya, jenis usaha kuliner ini tidak membutuhkan modal yang besar. Kamu bisa menjual berbagai macam makanan jadi atau dalam bentuk frozen food, minuman, hingga bahan bakunya.Â
2. Usaha Fashion
Jenis UMKM yang kedua bergerak di bidang fashion yang meliputi pembuatan dan penjualan pakaian dan semua penunjangnya mulai dari aksesoris, topi, hingga alas kaki. Tidak perlu harus memproduksi sendiri barang fashion yang akan dijual. Kamu bisa berperan sebagai pelaku UMKM dengan cara menjadi reseller, dropshipper, atau impor pakaian thrift.
3. Usaha Kecantikan
Jangan hanya sekadar memahami pengertian UMKM tanpa mengetahui jenis usaha yang akan dipilih. Buat yang suka dandan, tidak ada salahnya jika memilih jenis usaha kecantikan. Kamu bisa berjualan berbagai produk kecantikan tersebut baik yang berasal dari dalam negeri maupun produk dari luar negeri seperti perlengkapan make up, skincare, dan lain sebagainya.Â
4. Usaha Agribisnis
Jenis UMKM keempat bergerak di bidang pertanian yang meliputi penjualan dan produksi pertanian. Untuk bisa menekuni usaha agribisnis ini dibutuhkan modal tanah yang cukup luas.Â
Tenang, kamu bisa memanfaatkan pekarangan rumah dan menyulapnya menjadi lahan agribisnis dengan omset yang menguntungkan. Beberapa produk agribisnis yang bisa kamu jual diantaranya adalah pupuk, hasil kebun, bibit tanaman, pot, alat berkebun, dan hasil tani. Â
5. Usaha Otomotif
Jenis usaha kelima bergerak di bidang otomotif yang saat ini tengah banyak diincar oleh kalangan muda. Tidak harus membuka bengkel atau menjual suku cadang kendaraan, kamu juga bisa membuka usaha tempat pencucian mobil/motor, rental mobil/motor, atau jual beli aksesoris untuk kendaraan seperti speaker, jok mobil, holder hp, dan lain sebagainya
PERAN UMKM DALAM MENGATASI PENGANGGURANÂ
Berdasarkan data dari Band Dunia dimana perekonomian dunia tumbuh sekitar 2,5% pada tahun 2020 namun berbanding terbalik dengan tahun 2019 dimana perekonomian dunia mengalami penurunan dan berdampak pula bagi berbagai negara yang berada di kawasan Asia Pasifik hal ini di karenakan perang dagang Antara Amerika Serikat serta China. Beberapa negara yang terkena dampaknya ialah China dan Kamboja mengalami penurunan sebesar 0,5%. Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,2%, sedangkan Malaysia mengalami penurunan sebesar 0,1% serta negara lain yang masih berada di kawasan Asia Pasifik namun penurunan ini tidak berdampak pada Korea Selatan. Pada sebuah negara sektor ekonomi merupakan salah satu hal yang sangat penting dimana dengan ekonomi yang maju akan menjadikan kemajuan dalam sektor pembangunan pula.Â
Dalam meningkatkan sektor ekonomi di tengah keterpurukan ekonomi global maka UMKM menjadi solusi dalam hal ini. Berdasarkan data yang di dapatkan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bahwa usaha UMKM telah mencapai 62,9 juta unit yang mana 89% UMKM yang ada di Indonesia bergerak di sektor mikro hal ini kemudian berdampak cukup besar dalam jumlah mengurangi pengangguran karena adanya serapan tenaga kerja. UMKM di Indonesia harus lebih ditingkatkan hal ini dapat dilakukan secara terstruktur, terencana, serta yang paling penting adalah secara berkelanjutan. Dalam perkembangan produk UMKM di perlukan marketing penjualan yang baik sehingga produk UMKM dapat laku di pasaran. UMKM di Indonesia merupakan salah satu sektor usaha yang kemudian dapat bertahan di tahun 1998 pada saat terjadinya krisis moneter hal ini berbanding terbalik dengan usaha besar yang kebanyakan dari mereka gulung tikar. Pada Era VUCA memaksakan pada semua sektor bisnis kearah ketidakpastian namun era ini membuat para pelaku bisnis terutama UMKM untuk dapat terus berjuang. VUCA merupakan singkatan dari volatile, uncertain, complex and ambiguous(VUCA) dimana pada kondisi ini seluruh bisnis menghadapi ketidakpastian.
UMKM yang dikenal sebagai usaha yang kemudian menghasilkan keuntungan di mana para pemilik atau pengusaha UMKM ini berasal dari perusahaan independent atau milik perorangan. Sehingga dalam hal ini UMKM dipercaya dapat berperan dengan pelayanan secara luas dalam bidang ekonomi terhadap masyarakat, menciptakan adanya stabilitas ekonomi nasional, serta berperan dalam pemerataan Dan peningkatan pendapatan masyarakat.Â
Meskipun UMKM Sudah sangat didukung oleh pemerintah namun pelaksanaan UMKM nyatanya masih menghadapi beberapa halangan di antaranya adalah kurangnya kemampuan SDM di Indonesia dalam mengelola hasil alam. Modal usaha yang sangat terbatas dan pemasaran yang cukup minim jangkauannya. Di mana pemasaran yang masih terkendala perlu segera dicarikan solusinya yaitu dengan memanfaatkan media digital dimana dengan catatan bahwa para pemesan yang berasal dari luar pulau di Indonesia dapat tertarik dengan produk UMKM. Untuk membuat UMKM menjadi lebih maju perlu adanya evaluasi yang dilakukan, evaluasi dilakukan terhadap pencapaian hasil. Jika ditemukan kelemahan dalam evaluasi perlu dilakukannya perbaikan konsep. Salam membangun suatu usaha maka selaku pelaku usaha diperlukan pengamatan situasi yang terjadi pada daerah yang ingin dijadikan sebagai tempat berdagang. Pemberdayaan UMKM dalam prosesnya dapat tercapai melalui adanya pendekatan pemberdayaan atau yang sering disebut sebagai strengthening, enabling, supporting, protecting serta maintaining. Karena UMKM yang telah berkembang dalam bisnisnya dapat dengan mudah menjadi pengekspor produk UMKM yang dimiliki.Â
Oleh karena itu dengan adanya UMKM sangat membantu dalam menanggulangi inflasi dan pengangguran yang ada, menggapa demikian karena dengan adanya UMKM akan membuka lowongan pekerjaan, sehingga sedikit demi sedikit akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H