Mohon tunggu...
Suwandi
Suwandi Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis

Pupuklah mimpi dan harapan beserta doa dan ikhtiar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kabiro PHMAL Senkom Jatim; Internet yang Membuat Dunia Tanpa Batas, Memungkinkan Senkom Mitra Polri Bertukar Informasi di Berbagai Wilayah

25 Februari 2024   19:21 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ludhy Cahyana, Kabiro PHMAL Senkom Jatim/dok. pri

SURABAYA | Berbagai kegiatan Senkom Mitra Polri harus dipublikasikan agar stakeholder dan masyarakat mengetahui peran Senkom Mitra Polri dalam bidang Kamtibmas, bela negara, dan Kebencanaan.

Hal ini diungkapkan Ludhy Cahyana Ketua Biro Publikasi dan Hubungan Masyarakat Antar Lembaga (PHMAL) Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Timur guna mengangkat citra dan sekaligus wahana dakwah bil haal di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sekaligus Ludhy menambahkan juga dapat mengurangi ketimpangan informasi dan memberikan realitas yang faktual, yang membutuhkan informasi atau data mengenai Senkom Mitra Polri."Internet yang membuat dunia tanpa batas, memungkinkan Senkom Mitra Polri bertukar informasi di berbagai wilayah," imbuh Ludhy

Dihadapan 100 peserta pengendali Komunikasi SDC (Senkom Digital Communication) se- Jatim di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Gayungan Surabaya, pada Minggu  (25/2/2024). Pria yang pernah bekerja di beberapa media nasional itu, menerangkan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya sebuah berita layak untuk dipublikasikan.

Ia menyebut beberapa hal, yakni keterkenalan seorang tokoh yang akan dimuat dalam sebuah berita, besaran atau jumlah orang yang terlibat dalam sebuah peristiwa, Proximity Geografis (yang dekat selalu menarik), Proximity Psikologis (ikatan batin), hal yang unik, peristiwa konflik, hal-hal yang mengandung uang dan juga sebuah kebijakan atau keamanan.

Lebih lanjut Ludhy menegaskan, tidak semua hal layak di jadikan berita. "Oleh karena itu sebelum menulis diamati dulu apakah peristiwa tersebut layak untuk dijadikan sebuah berita atau tidak," terang Ludhy.

Sebelum menulis sebuah berita, seorang wartawan sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu, lalu wawancara dengan narasumber. "Seorang wartawan harus memiliki jiwa percaya diri dalam wawancara. Cara untuk menjadi percaya diri adalah dengan mencari riset terlebih dahulu," tandas Ludhy.

Wawancara adalah cara menggali informasi dengan meminta keterangan kepada narasumber, memulai wawancara dengan memperkenalkan diri, misalnya tim media atau Humas Senkom Mitra Polri

Intinya, seorang wartawan harus mampu dalam memilih sudut pandang (angle) atau posisi dalam pengambilan sebuah foto dan juga harus mampu dalam mengejar semua moment serta hindari foto bersama. "Hindari tampilan foto pemateri berjejer seperti wayang," tandas Ludhy

Foto jurnalistik yang sempurna harus mengandung unsur 5 W + 1 H, yakni who, what, where, when, why dan how.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun