Kepala Kantor SAR Surabaya, Hari Adi Purnomo, S.H secara resmi membuka Bimbingan Teknis Lanjutan Medical First Responder (MFR) kerjabareng  Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Timur bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya, bertempat di Balai Pelatihan Kantor SAR Surabaya di Kwangsan, Sedati, Sidoarjo. Sabtu, 17/12/2022.Â
"Senkom Mitra Polri sebagai Organisasi Kemasyarakatan dalam pengabdiannya tidak diragukan lagi, saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman senkom, setiap kali ada operasi bencana sekecil apapun Senkom selalu hadir," kata HariÂ
Relawan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penanggulangan bencana. Bahkan relawan merupakan ujung tombak dalam penanggulangan bencana, khususnya pada saat darurat bencana.Â
"Tugas kita dalam penanganan sebuah bencana bukan hanya mencari tapi menyelamatkan, minimal memberikan pertolongan awal dan mampu menjaga kondisi pada korban bencana. Jangan sampai membantu malah salah, justru menambah cedera didalam memberi pertolongan dan penanganan korban," imbuhnyaÂ
Sigap dan terampil sangat dibutuhkan dalam setiap penanganan bencana dan permasalahan kemanusiaan. "Maka kita perlu mengadakan pelatihan semacam ini. Ini adalah modal kita melakukan pertolongan," terang Hari.Â
Para rescuer diharapkan terampil dalam menangani berbagai musibah maupun bencana. Pada Bimtek ini ada beberapa materi didalamnya, seperti penanganan prioritas terhadap korban. Mulai Pengenalan Anatomi Tubuh, Penilaian dan Pemeriksaan Fisik, Teknik Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support and First Aid Training) dan Resusitasi Jantung Paru-Paru (RJP) hingga Pengecekan TTV dan Medical Report.Â
'Anggota kami, Basarnas se-Jatim terbatas, hanya 138 personil. Potensi relawan seperti Senkom ini sangat kami butuhkan," pungkas Kakansar Surabaya, Hari Adi Purnomo.Â
Pada kesempatan momen itu, Dirbinmas Polda Jatim Kombes. Pol. Asep Irpan Rosadi, S.I.K., M.P.A mengapresiasi Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Lanjutan Medical First Responder (MFR) yang digelar Senkom Jatim. "Pelatihan semacam ini sangat diperlukan, dan saya titip peserta dari Polri 2 personil untuk dijadikan master," kata Kombes. Pol. Asep Irpan Rosadi.Â
Menurut Polisi berpangkat mawar 3 ini, Jawa Timur memiliki potensi bencana, memiliki kawasan rentan bencana, namun bencana di Jawa Timur masih di dominasi oleh Bencana Hidrometeorologi. 'Jawa Timur yang dikelilingi gunung berapi aktif dan lautan serta intensitas curah hujan tinggi menjadikan wilayahnya menjadi rawan terjadi bencana," terangnyaÂ
"Sudah siapkah masyarakat melakukan mitigasi bencana dan apa harus menunggu dari petugas? Penanganannya bisa terlambat," imbuhnyaÂ
Kondisi ini mendorong masyarakat di setiap wilayah tadi untuk mengantisipasi ancaman bahaya dan apabila terjadi bencana dapat segera pulih menuju kondisi normal.' Kami ingin menciptakan masyarakat Jawa Timur tangguh bencana, Desa mandiri dan tangguh bencana," pungkasnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H