Kepala Korwilkersatdik Kecamatan Tegalsari, Drs Ahmad Yani, M.Pd didampingi Kepala PKBM Mubarok Banyuwangi, Zaki Al Mubarok, M.Si membuka acara Jalan Santai. /Foto.Suwandi
BANYUWANGI | Lembaga pendidikan non-formal, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mubarok Banyuwangi tengah merayakan Hari Lahir (Harlah) yang ke-14, dengan menggelar acara jalan santai dan bagi-bagi doorprize menarik, Minggu, 4/12/2022, awal pekan ini.Â
Di usia yang terhitung masih belia tersebut, diharapkan PKBM Mubarok tetap istiqomah dalam melayani dan berkontribusi pendidikan  kepada masyarakat. Kepala Korwilkersatdik Kecamatan Tegalsari, Drs Ahmad Yani, M.Pd., menyampaikan hal itu saat membuka jalan santai di halaman kampus Mubarok I Tegalsari.Â
'Selamat memperingati harlah ke-14 PKBM Mubarok dan saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus yang terlibat dalam PKBM Mubarok karena kontribusi dan peran yang sangat besar dalam membantu pemerintah memajukan pendidikan," ujar Ahmad Yani.Â
Kepala PKBM Mubarok Banyuwangi, Zaki Al Mubarok, M.Si., menuturkan PKBM Mubarok resmi didirikan pada tanggal 1 Desember 2008. "Alhamdulillah sekarang sudah berjalan memasuki usia ke 14 Tahun. Lembaga ini meskipun bersifat non-formal namun memiliki peran yang tidak kalah dari lembaga- lembaga formal lainnya,". Terangnya.Â
Tak sedikit warga belajar yang telah lulus Paket C diterima dan melanjutkan pendidikan dengan kuliah, ada yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta.Â
Sampai saat ini, tercatat 1.176 warga belajar yang mengikuti pembelajaran di PKBM Mubarok. Mereka tersebar di wilayah Kabupaten Banyuwangi, diantaranya ada di daerah, Tegasari, Tegalrejo, Glagah Agung, Keradenan, Sumber Asri, Tegal Dlimo, Rejo Agung, Sraten, Parijatah Kulon dan Songgon.Â
Pria yang juga sebagai Ketua LP Ma'arif NU Banyuwangi itu berkomitmen, PKBM Mubarok tetap memberikan pelayanan pendidikan kesetaraan non-formal dengan gratis yang ditujukan kepada warga masyarakat yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah dengan berbagai latar belakang dan alasan.Â
Tentunya, sistem pembelajaran dalam pendidikan kesetaraan ini tidak bisa disamakan dengan pendidikan formal, tidak mengenal batas usia dan siapa saja bisa mengikuti kejar paket. Bagi yang belum lulus SD bisa mengikuti pendidikan kesetaraan program paket A, Paket B merupakan program pendidikan non formal setingkat SLTP dan Paket C adalah program pendidikan non formal setingkat SMA/MA. Secara umum program itu untuk memperluas, Â memeratakan dan meningkatkan akses jalur pendidikan.Â
Tak hanya itu, kata Zaki di PKBM Mubarok juga memberikan fasilitas Pendidikan Kecakapan Wirausaha ( PKW) seperti keterampilan menjahit, komputer, merawat tanaman bonsai. Hal ini untuk mendorong warga belajar tumbuh berwirausaha dengan memiliki karakter kewirausahaan.Â
"Mudah-mudahan dengan pelayanan ini dapat menjadikan PKBM Mubarok semakin membarokahi dan bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Ustad Zaki