Pada umumnya memang orang tua mengajarkan nilai uang kepada anaknya. Misalnya Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000 bahkan Rp 10.000. akan tetapi sayangnya dengan cara mengelola uang sederhana sering terlupakan padahal anak juga perlu belajar dalam mengelola uang meskipun dengan cara yang sederrhana.
kita harus mengaca pada seorang pengusaha, atau miliader dari singapura, ia belajar menghargai dan mengelola uang sejak masih kecil dan ia mengatakan dirinya sebenarnya berasal dari keluarga yang kaya raya.
“Saya pernah membenci ayah saya karena menurut saya, ayah saya sangat pelit. Ketika teman-teman lain diberikan uang saku 3 atau 5 dollar singapura, saya hanya diberi uang saku 1 dollar. Uangkap Adam
Memang pemberian uang saku yang terlihat sangat kecil nilainya untuk keluarga Adam yang kaya raya ini ternyata memberikan pengalaman berharga pada Adam. Jika menginginkan mainan atau berang-barang lain, Adam harus belajar mencari uang sendiri dan tidak menadah tangan pada orang tuanya. Hal ini membuat Adam harus berjuang mencari uang dengan berjualan barang kecil-kecila. Namun dengan sikap ayah Adam yang terkesan pelit ini membuat Adam bisa menghargai setiap uang yang ia dapatkan.
Sebagai caalon orang tua atau sudah menjadi orang tua, kita bisa belajar dari ayah Adam dalam memperlakukan anaknya yaitu memberikan uang secukupnya.
Mengapa hanya secukupnya?
Karena ketika masih anak-anak, kebutuhan sehari-hari berjumlah banyak. Jika kebutuhan mendasar seperti makanan, pakaian, dan buku-buku pelajaran sudah terpenuhi maka sebenarnya uang saku anak tidak terlalu banyak
Jika anak menginginkan sesuatu di luar hal yang terkait kebutuhan dasar dan kebutuhan pendidikan, masih wajar andaikata mengajarkan pada anak untuk mengusahakan pemasukan sendiri. Namun, tetap tekankan pada anak untuk memprioritaskan sekolah dan belajarnya.
Selain mengajarkan mempunyai pendapatan sendiri, anak juga perl belajar menabung. Membeli sesuatu barang yang dinginkan dengan hasil belajar usaha dan tabungan anak lebih menghargai setiap benda yang dimiliki.
Anak-anak juga perlu belajar berbagai caranya dengan menyisihkan sebagian uang saku yang dimiliki, kemudian dikumpulkan, dan disumbangkan kepada yang membutuhkan. Cara ini akan membantu mengajarkan sikap kerendahan hati, membangun empati dan membuat anak terhindar dari prilaku tamak. Dan anak pu akan belajar tentang rasa Syukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H