Tujuan dan manfaat dari management perencanaan pola makan adalah untuk mengatur jenis serta jumlah makanan yang dikonsumsi oleh individu untuk menjaga kesehatan, memastikan kecukupan asupan nutrisi, dan mencegah atau mempercepat timbulnya penyakit. Manajemen pola makan juga dapat meningkatkan suasana hati, mampu meningkatkan pasokan energi yang diperlukan oleh tubuh, menurunkan risiko penyakit, fungsi otak terjaga, serta sistem kekebalan tubuh meningkat.
Aspek Emosional
Emosi adalah perasaan psikologis dan mental seseorang yang muncul karena dipengaruhi oleh keadaan sekitar baik itu dari dalam maupun luar diri, dan dapat diekspresikan melalui tingkah laku yang nampak. Dengan kata lain emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Emosi berbeda dengan emosional, jika emosi mengarah kepada sifat atau keadaan perasaan, sedangkan emosional mengarah kepada karakteristik, ekspresif dari emosi, berpengaruh atau berkaitan dengan emosi. Sebagai contoh yaitu emotional eating (makan secara emosional), ketika seseorang menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosinya, atau dengan kata lain bukan makan karena merasa lapar.
Saat sedang marah, sedih, stres, dan lainnya, seseorang yang mengalami emotional eating mungkin mencari makanan untuk menenangkan emosinya. Tentu saja hal ini tidak baik bagi tubuh, karena makan saat emosi bisa membuat jumlah makanan yang dikonsumsi tidak terkontrol dan dapat menyebabkan beberapa penyakit salah satunya yaitu obesitas. Ketika remaja tidak mampu mengatasi konflik yang dihadapi secara konstruktif, maka konflik tersebut akan diikuti dengan emosi yang bersifat negatif yang tidak sesuai dengan prinsip moral sebagai upaya adaptasi terhadap terjadinya konflik, sehingga perilaku remaja menjadi tidak terkendali. Selain itu, perilaku remaja yang tidak terkendali dapat menyebabkan terhambatnya pencapaian tugas perkembangan remaja (Yunalia & Etika.. 2020).
REFERENSI
Penyuluhan dan teori kami berdasarkan referensi jurnal penelitian yang berjudul “HUBUNGAN STRES PSIKOSOSIAL DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA KESEHATAN DI KABUPATEN JEMBER” jurnal tersebut menjelaskan bahwa stres merupakan respon tubuh tidak spesifik terhadap kebutuhan tubuh yang terganggu. Status nutrisi dapat diukur dari indeks massa tubuh. Kondisi psikologis seseorang sering kali menyebabkan individu cenderung melakukan mekanisme coping mechanism, mekanisme koping bisa berdampak negatif dan positif pada remaja (Zani, 2019)
3. METODE
Program pengabdian masyarakat kami lakukan diawali dengan survey yaitu datang langsung ke SMAS Triguna Utama sekaligus memohon izin kepada kepala sekolah SMA tersebut. Kemudian setelah memperoleh izin dari SMA tersebut, kami mempersiapkan seluruh keperluan demi tercapainya kesuksesan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat kami memiliki urutan kegiatan, diantaranya yaitu pembukaan, pengerjaan pre test, pemberian materi, sesi tanya jawab, pengerjaan post test dan terakhir dokumentasi serta pemberian hadiah dan cinderamata. Ketika hari pelaksanaan, kelompok kami mengawali dengan pembukaan oleh MC. Kemudian untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa/siswi SMAS Triguna Utama mengenai materi Manajemen perencanaan pola makan, gaya hidup sehat dengan menerapkan PHBS dan bagaimana cara mengontrol stres kami melakukan pengujian kepada siswa/siswi Triguna Utama dengan melakukan pre test berupa 10 soal pilihan ganda.
Setelah sesi pretest terlaksana kami melanjutkan rangkaian kegiatan dengan menyampaikan materi yang tentunya dapat menambah wawasan siswa/siswi SMAS Triguna Utama. Ketika kegiatan penyampaian materi berlangsung kami menggunakan metode ceramah dengan memanfaatkan IPTEK berupa power point, laptop, google formulir, dan aplikasi canva berisi materi-materi yang sudah disiapkan sesuai dengan tema yang kami tuju dan ajukan kepada pihak sekolah. Selain itu, ketika sesi penyampaian materi berakhir kami juga tak lupa mengadakan sesi tanya jawab, hal ini dilakukan dengan harapan seluruh siswa/siswi dapat memahami materi dengan baik. Selanjutnya, untuk mengetahui keberhasilan kami dalam menyampaikan materi edukasi kepada siswa/siswi kami memberikan post test berupa 10 soal pilihan ganda.
Kemudian kami mengambil 3 siswa/siswi dengan waktu pengerjaan tersingkat dan nilai post test tertinggi untuk diberikan hadiah karena berarti telah mengerti dan memperhatikan seluruh materi serta rangkaian kegiatan yang kami lakukan. Setelah selesai menyampaikan edukasi kami bertemu kembali dengan pihak sekolah kemudian mengucapkan terima kasih karena telah mempersilahkan kami dan kami pun memberikan sedikit cenderamata untuk sekolah SMAS Triguna Utama.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN