Mohon tunggu...
Sutri Yanti
Sutri Yanti Mohon Tunggu... Guru - UNIVERSITAS NEGERI JAMBI

SAYA SUKA MENULIS DAN MAKAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Inspiratif, Benang tak Berujung Rumah Jahit Usi Modist

18 Oktober 2024   21:13 Diperbarui: 18 Oktober 2024   21:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Ispiratif ini di ambil dari seseorang yang berjiwa wirausaha , ia menginginkan impiannya menjadi suatu kenyataaan dengan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi-mimpinya untuk menjadi nyata, nama pengusa muda ini adalah Susu Marlina ia berseolah di SMK Negeri 4 Kota jambi, mengambil Jurusan tata busana,  tamat sekolah pada tahun 2000, kemudian ia  melanjutkan sekolah di perguruan tinggi  Padang, pada tahun 2003 setelah  ia  menyelesaikan sekolahnya, kemudian ia pulang ke jambi, untuk mewujudkan impianya   ia memulai  merintis impianya untuk membuka rumah jahit yang  ia beri nama "Usi Modist" karena kocintaanya terhadap dunia fashion serta keinginanya untuk memiliki ciri khas tersendiri. 

AWAL MULAI KARIER 

Inspirasi utama datang dari hasrat untuk memberdayakan wanita agar tampil percaya diri dengan busana yang elegan tetapi tetap terjangkau. keinginan  inilah yang mendorong susi marlina  untuk  terus mewujudkan impianya   hingga sekarang, sehingga  menemukan ide bisnisnya yang ia berinama  "Usi Modist" hingga berjalan sampai sekarang .

Proses "Usi Modist" menemukan ide bisnis di bidang fashion berawal dari pengamatan pemilik terhadap kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, terutama untuk busana yang menggabungkan keindahan desain dengan kenyamanan dan kualitas.

Dari situ, muncul ide untuk menciptakan produk yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memberikan sentuhan unik yang dapat menarik perhatian konsumen. Dengan latar belakang tersebut, "Usi Modist" mulai merancang busana yang menonjolkan karakteristik ini, dan ide bisnisnya terus berkembang sesuai permintaan pasar.

TANTANGAN DAN KESULITAN

Tantangan terbesar yang dihadapi "Usi Modist" ketika memulai usaha adalah membangun brand di tengah persaingan ketat industri fashion. Saat memulai, pemilik harus menghadapi masalah seperti keterbatasan modal, kurangnya pengalaman bisnis, dan sulitnya menarik perhatian pelanggan di pasar yang sudah dipenuhi oleh merek-merek fashion besar dan mapan. 

Selain itu, mencari sumber bahan baku berkualitas dengan harga terjangkau juga menjadi tantangan, terutama untuk memastikan produk tetap kompetitif dari segi harga namun tidak mengorbankan kualitas. 

Promosi juga menjadi hal sangat berpengaruh , karena memperkenalkan brand baru memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen. 

Tantangan ini diperparah oleh perubahan tren fashion yang cepat, yang memaksa pemilik untuk terus mengikuti perkembangan dan berinovasi agar tetap relevan di pasar. Untuk menghadapi tantangan tersebut, "Usi Modist" mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kesalahan dan memastikan bisnis berjalan lebih efisien.

 Pertama, ia  mulai melakukan riset pasar yang lebih mendalam dengan mempelajari tren fashion, menganalisis kebutuhan konsumen, serta memanfaatkan feedback dari pelanggan. Ini membantu dalam menciptakan koleksi yang lebih sesuai dengan selera dan permintaan pasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun