Mohon tunggu...
Sutriyadi
Sutriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Pengangguran

Sekali hidup hidup sekali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi yang Memberi Kesan Bahwa Merayakan Maulid itu Butuh Biaya Mahal

1 November 2020   05:58 Diperbarui: 1 November 2020   06:02 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, Perkara memaksakan diri seperti di atas merayakan Maulid dan menyajikan makanan berlebihan serta biasanya di barengi dengan pengambilan makanannya rebutan menurut saya bukanlah cerminan Nabi. Sebab Nabi melarang berlebihan semacam itu, serta rebutan yang membuat makanan terinjak dan bahkan hanya sebatas dilihat jika tidak cocok, lalu berpindah ke rumah berikutnya untuk berebut makanan sekaligus berselawat. Hal ini berbeda dengan di atas yang menitikberatkan pada selawat, di sini titik intinya ada pada makanan.

Sebagai warga desa saya menutup telinga dan tidak perlu mengikuti arus, cukuplah membawa makanan sekadarnya ke masjid dan berselawat. Sebab bagi saya ber-Maulid itu murah dan bahkan gratis yang membuat mahal adalah gengsi dan ketidakmampuan kita memadukan cinta dan tradisi dengan dosis yang seimbang.

Oleh sebab itu mari rayakan Maulid dengan murah meriah yang mengedepankan selawatnya bukan makanannya. Sebab inti dari perayaan Maulid adalah untuk berselawat dan berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Allahumma solli ala Muhammad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun