Mohon tunggu...
sutris trisno
sutris trisno Mohon Tunggu... -

Cerdas dan berakhlak itu prinsipku. saya sangat menyukai dunia pendidikan dan ingin mewujudkan pendidikan di Indonesia yang lebih bermutu. Maju terus Indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kompetensi Dasar 1 Organisasi, Manajemen, dan Kepemimpinan

27 Oktober 2010   13:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada penyesuaian dengan kebutuhan nyata

Untuk mencapai tujuan penddikan yang relevan, bermutu, efektif dan efisien diperlukan pendekatan desentralisasi. Berkaitan dengan itu telah dibuat PP No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah yang dititik beratkan pada daerah tingkat II. Implementasi desentrasisasi dalam manajemen pendidikan dikaitkan dengan perubahan sikap dan perkembangan pendidikan kearah yang semakin tinggi di antara pemimpin pendidikan.

F.Hubungan Dalam Organisasi

Bentuk-bentuk hubungan dalam organisasi pada umumnya dan organisasi pendidikan sangat banyak dan bervariasi namun secara garis besar mencakup aspek sasaran,fungsi atau perangkat tugas,tanggung jawab,wewenang dan akuntabilitas.berbagai macam hubungan dalam organisasi antara lain :

1.Hubungan garis yaitu hubungan antar unsur dalam organisasi pendidikanyang menunjukkan garis perintah dari atas ke bawah (vertical)

2.Hubungan staf merupakan hubungan antar unsurdalam organisasi pendidikan yang menunjukkan penugasan untuk membantu kegiatan unsur lain dalam bidang pekerjaan tertentu.

3.Hubungan konsultatif adalah hububgan antar unsur yang berada dalam organisasi yang setara.

4.Hubungan koordinatif adalah pola hubungan yang menunjukkan hubungan antar unit dalam organisasi yang bertujuan mensinkrokan, saling mendukung supaya searah dan tidak tumpang tindih.

G.Efektifitas kelompok

Untuk mempermudah tercapainya suatu tujuan organisasi sengaja menciptakan kelompok-kelompok kecil yang disebut kelompok formal. Efektifitaskeopmpok sangat bergantung pada sudut pandang apakah kelompok itu efektif bagi individu dalam kelompok atau kelompok itu efektif untuk kepentingan organisasi. Ukuran efektifitas kelompok sangat bervariasi antara lain :

1.Produktivitas

2.Derajat kepuasan

3.Kreativitas

4.Intensitas emosi.

Kerangka untuk mempelajari efektifitas kelompok

Golongan eksperimentalis logis tradisional dalam psikologi telah mengadakan kerangka kerja. Tiap dimensi atau variable yang bertalian dengan kelompokdiklasifikasikan dalam tiga variable yaitu :

a)Variable dependent

Kita dapat menggunakan berbagai macam pengukuran terhadap efektifitas kelompok dengan menggunakannya sebagai variable dependent

b)Variable intermediate

Dipandang sebagai suatu proses kelompok atau perseorangan yang mempengaruhi dependent. Variable-variabel intermediate dalam hal ini adalah sebagai refleksi dari variable independent.

c)Variable independent

Variable independent adalah variable pengelola dalam suatu kelompok variable ini kadang dipandang sebagai variable structural, variable tugas, dan variable lingkungan. .

DAFTAR PUSTAKA

Nanang Fattah. 2009.Landasan Manajemen Pendidikan.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya



KOMPETENSI DASAR I SUBBAB C

KONSEP, DASAR-DASAR, DAN PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

Adapun Konsep dasar dari Manajemen Pendidikan dapat dideskripsikan menjadi 5 deskripsi konsep, yaitu:

1.Esensi Falsafah manajemen

2.Esensi Teori Manajemen

3.Esensi Prinsip Manajemen

4.Kegiatan Praktek Manajerial

5.Sumber Daya Pendidikan

Untuk lebih jelasnya dari 5 deskripsi konsep tersebut, adalah sebagai berikut:

1.Esensi Falsafah Manajemen

Maksud dari esensi falsafah manajemen adalah bahwa di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan (a body of related knowledge) untuk berpikir efektif dalam memecahkan masalah-masalah manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen.

2.Esensi Teori Manajemen

Teori manajemen mempunyai peran atau membantu menjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan. Karakteristik teori manajemen secara garis besar adalah sebagai berikut:

1)mengacu pada pengalaman empiric

2)adanya keterkaitan antara satu teori dengan teori lain

3)mengakui kemungkinan adanya penolakan

3.Esensi Prinsip Manajemen

Adapun prinsip-prinsip dasar dalam praktek manajemen antara lain:

1)menentukan cara/metode kerja

2)pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya

3)pemilihan prosedur kerja

4)menentukan batas-batas tugas

5)mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas

6)melakukan pendidikan dan latihan

7)menentukan sistem dan besarnya imbalan

Semuanya itu dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.

4.Kegiatan Praktek Manajerial

Praktek manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer. Apabila manajemen dipandang sebagai serangkaian kegiatan atau proses, maka prose situ akan mencakup bagaimana cara mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai sumber untuk mencapai tujuan oraganisasi (produktivitas dan kepuasan) dengan melibatkan orang, teknik, informasi, dan struktur yang telah dirancang. Adapun kegaitan manajerial ini meliputi banyak aspek, yaitu:

a.perencanaan (planning)

b.pengorganisasian (organizing)

c.pemimpinan (loading)

d.pengawasan (controlling)

5.Sumber Daya Pendidikan

Sumber daya pendidikan yang terlibat dalam suatu organisasi atau lembaga-lembaga pendidikan adalah manusia, sarana dan prasarana, biaya, teknologi, dan informasi. Namun demikian sumber daya pendidikan yang terpenting adalah sumber daya manusia.

PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN PENDIDIKAN

A.PRINSIP MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN

MBO (Management By Objectivitas) adalah teknik manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan.

Tujuan organisasi meliputi tujuan resmi yaitu misi dan tujuan operasi. Misi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi, dan pembaruan diri. Sedangkan tujuan operasimencapai tingkat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi, dan tanggung jawab sosial.

Siklus atau Proses MBO:

1.identifikasi tujuan, tanggung jawab, dan tugas-tugas

2.pengembangan standar prestasi (performance)

3.Pengukuran dan penilaian prestasi

Reddin (1971) menyatakan bahwa MBO dapat efektif jika mengndung unsur:

1.komitmen pada program

Keterlibatan setiap manajer sangat dibutuhkan karena MBO memerlukan banyak waktu dan tenaga.

2.penentuan sasaran pada tingkat puncak

Manajer puncak terlebih dahulu menetapkan tujuan pendahuluan setelah berkonsultasi dengan anggota organisasi.

3.sasaran individu

Penentuan tujuan setiap tingkat untuk membantu karyawan mendapatkan apa yang mereka harapkan.

4.peran aktif semua tingkatan manajer

Semakin besar peran serta manajer dalam menentukan sasaran, semakin besar kemungkinan mencapainya.

5.otonomi dalam pelaksanaan rencana

Setiap individu mempunyai keleluasaan memilih sarana untuk mencapai sasaran.

6.penilaian prestasi

Harus ada evaluasi yang dilakukan secara terprogram untuk menilai kemajuan menuju sasaran.

7.keunggulan MBO

a)pengelolaan cenderung lebih baik karena keharusan membuat program

b)peranan dan fungsi struktur organisasi harus jelas

c)individu mengikat diri pada tugas-tugasnya (commited)

d)pengawasan lebih efektif berkembang

8.kelemahan MBO

a)tidak mudah memahamkan tentang konsep-konsep dan pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan teknik MBO secara tepat.

b)Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk berpartisipasi.

c)Tidak mudah menilai prestasi kerja karena setiap prestasi dapat diukur secara diskuantifikasikan.

d)Perubahan yang diinginkan MBO dalam perilaku manajer kemungkinan akan menimbulkan masalah

9.proses MBO

SISTEM MBO TUJUH LANGKAH

1.tentukan hasil akhir

2.tautkan dengan tujuan organisasi

3.atasan dan bawahan berunding menentukan sasaran

4.menyusun kegiatan pencapaian sasaran

5.susunlah tugas-tugas

6.tentukan batas pekerjaan dan jenis pengarahan atasan

7.monitor dan laporan

TUGAS MANAJER

1.bersama menentukan sasaran yang jelas

2.menentukan peranan dan tanggung jawab yang jelas

3.menyusun anggaran belanja dan jadwal yang akurat

4.siap memberikan tanggapan yang fleksibel terhadap masalah-masalah


  1. PRINSIP MANAJEMEN BERDASARKAN ORANG

Manajemen Berdasarkan Orang adalah konsep manajemen modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, komponen sistem dalam kaitannya dengan perubahan dan pengembangan organisasi.

1.HAKIKAT PERUBAHAN

Perubahan adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu/situasi yang berbeda dengan yang sudah ada. Perubahan bisa terjadi pada orang, struktur, dan teknologi. Tujuan perubahan adalah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan agar tujuan organisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat



2.PROSES PERUBAHAN

Kurt Lewin (James F. Stoner, 1985) menyatakan bahwa hambatan utama melakukan perubahan yaitu:

a)tidak bersedia mengubah perilaku yang sudah mapan

b)perubahan hanya dalam waktu singkat (kembali ke pola perilaku lama)

Untuk mengatasi hal tersaebut, Lewin mengembangkan model proses perubahan yang terdiri dari 3 langkah, yaitu:

a)tahap pencairan

b)tahap pengubahan

c)tahap pembekuan

Upaya analisis probabilitas keberhasilan, David B. Gleicher (JF. Stoner, 1985) mengusulkan suatu formula umum untuk membantu para manajer:

C = (A × B × D) X

Keterangan:

C: perubahan

B: tingkat ketidakpuasan dengan status quo

D: langkah praktis pertama yang diinginkan

X: biaya perubahan (energi, emosi, keuangan)

3.TEKNIK PERUBAHAN

Teknik Pengembangan Organisasi:

a)latihan kepekaan (Sensitivity Training)

1)penilaian mengenai konsep diri sendiri

2)usaha mau mendengar pendapat

3)usaha merasakan perasaan orang lain

b)umpan balik

1)menilai sikap

2)mengidentifikasi perbedaan

3)menyelesaikan perbedaan dengan memanfaatkan informasi survei dalam kelompok

Tahap Siklus Kepemimpinan

a)Bawahan diperintah dan diperkenalkan dengan aturan dan prosedur organisasi

b)Bawahan mulai mempelajari tugas, manajer masih berorientasi pada tugas

c)Bawahan secara aktif mulai mencari tanggung jawab yang lebih besar, manajer bersikap suportif dan penuh tenggang rasa

d)Bawahan berangsur-angsur mulai percaya diri, manajer mengurangi dukungan/dorongan

Hubungan antar manajer dan bawahan bergantung pada tingkat kematangan bawahan dan kemampuan manajer untuk menyesuaikan orientasinya, baik tugas maupu hubungan antar manusia.


  1. PRINSIP MANAJEMEN BERDASARKAN INFORMASI

Informasi digunakan sebagai dasar pemantauan dan penilaian yang hendak dicapai. Share D. Voich menyatakan bahwa informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi & manajemen berfungsi secara efektif. Gordon B. Davis (1974) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen sebagai sistem terpadu untuk menyajikan informasi guna pendukung fungsi, operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Hal Yang Diperlukan Dalam Sistem Informasi Manajemen

1.Identifikasi jenis manajemen

2.Menentukan sumber data & informasi

3.Menentukan waktu dan siapa yang butuh informasi

4.Mengkomunikasikan informasi secara tepat (accuraty), terpercaya (reliable) kepada para pengambil keputusan

Syarat Informasi Dapat Berfungsi

1.Uniformitas

2.Lengkap

3.Jelas

4.Tepat waktu

Tujuh Tahapan Proses Manajemen (Murdick dan Ross:1983), yaitu:

1.pengakuan masalah

2.batasan masalah

3.penentuan dan evaluasi alternatif tindakan

4.memilih tindakan yang mendasar untuk proses perencanaan

5.pengambilan keputusan

6.Implementasi

7.pengawasan pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR 1 SUBBAB D

KARAKTERISTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN

A.Dilihat dari sudut proses pencapaian tujuan pendidikan

1.Adanya Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlahalternatiftentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber yaitu: sumber manusia, material, uang dan waktu. Dalam perencanaan kita mengenal beberapa tahap yaitu tahap identifikasi masalah , perumusan masalah, penetapan tujuan, identifikasi alternative, pemilihan alternative, dan elaborasi alternatife.

Proses perencanaan disekolah harus dilaksanakan secara kolaboratif, artinya dengan mengikutsertakan personel sekolah dalam semua tahap tahap perencanaan itu. Perencanaan ini akan menimbulkan perasaan ikut memilkiyang dapat memberikan dorongan kepada guru dan personel sekolah yang lain untuk berusaha agar rencana tersebut berhasil.

2.Pengorganisasian

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang ugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk didalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan sekolah itu.

3.Pengarahan

Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapt berjalan seperti yang dikehendaki. Suharismi Arikunto (1988) dalam buku Manajemen Berbasis Sekolah karangan E. Mulyasa (2002: 25) memberikan definisi bahwa pengarahan sebagai ppenjelasan, petunjuk serta pertimbangandan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

4.Pengkoordinasian

Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukankegiatan dari berbagai inndividu atau unitsekolah itu agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah. Usaha pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti (a). Melaksanakan penjelasan singkat, (b) mengadakan rapat kerja, (c) memberikan petunjuk pelaksanaandan petunjuk teknis, (d) memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.

5.Adanya Pembiayaan

Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaaN, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

6.Penilaian

Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah pada umumnya atau anggota organisasi harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan, dan seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan maksud dan kelemahan program yang dilaksanakan. Penilaian dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan lembaga pendidikan.

B.Dilaihat dari maknanya manajemen pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.Manajemen memiliki arti kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.

Seperti kita ketahui bahwa tujuan pendidikan itumerentang dari tujuan yang sederhana sampai ddengan tujuan yang kompleks.

2.Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan . proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian , pengarahan, pemantaun, dan penilaian.

3.Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berfikir system. System adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

4.Efektifitaspemanfaatan sumber, yaitu tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan itu sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan dalam pencapaian tujuan tersebut tidak tercapai pemborosan.

5.Manajemen pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan yang dimiliki administrator pendidikan itu.

6.Adany proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara demokratis. proses pengambilan keputusan seorang pemimpin harus mampu memilih tindakan yang mampu mengambil suatu keputusan yang terbaik.

7.Adanya komunikasi sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksud orang itu. Jika dalam suatu organisasi tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerja sama itu saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau apa yang diinginkan pimpinan atau orang lain.

8.Adanya kegiatan ketatausahaan (dalam arti sempit) yaitu adanya kegiatan pencatatan , dokumentasi kegiatan, penyelenggaraan surat-0menyurat, pelaporan, dan pertanggung jawaban.

C.ManajemenPendidikan dilihat dari pengoperasiannya disekolah:

1.Menurut Dr. Hadari Nawawi (Gunung Agung, 1981) dalam Manajemen Pendidikan di Sekolah (Suryo Subroto, 28: 2004) bahwa bidang-bidang garapan manajemen pendidikan meliputi:

a.Tata usaha

b.Perbekalan

c.Kepegawaian

d.Keuangan

e.Hubungan masyarakat

2.Menurut Edi Suradi (Proyek Paket Buku Depdikbud, 1982) dalam Manajemen Pendidikan di Sekolah (Suryo Subroto, 28: 2004) bahwa kegiatanmanajemen pendidikan di sekolah meliputi:

a.tata laksan akurikulum

b.tata laksana umum

c.tata laksana murid tata laksana keuangan

d.tata laksana personel

e.tata laksana material

f.komunikasi intern dan extern.

3.Menurut Drs. Ismed sofyan (1976)dalam Manajemen Pendidikan di Sekolah (Suryo Subroto, 29: 2004) bahwa bidang-bidang garapan manajemen pendidikan meliputi:

a.Kesiswaan

b.Personalia

c.Inventaris

d.Pemeliharaan sarana

e.Keuangan

f.Hubungan masyarakat

Dari beberapa sumber sebagaimana tersebut diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa karakteristik Manajemen pendidikan dilaihat dari bidang garapannya meliputi:

a.Manajemen kurikulum

b.Manajemen kesiswaan

c.Manajemen personalia

d.Manajemen sarana pendidikan

e.Manajemen tata laksana sekolah

f.Manajemen keuangan

g.Pengorganisasian sekolah

h.Hubungan sekolah dengan masyarakat

KOMPETENSI DASAR 1 SUBBAB E

MANAJER DAN LEADERSHIP DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kepemimpinan adalah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu leadership. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota kelompok. Definisi ini mengandung 3 implikasi penting yaitu:

1.Kepemimpinan itu melibatkanorang lain baik itu bawahan maupun pengikut.

2.Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang , karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya.

3.Adanya kemampuan untuk menggunakan berbagai kekuasaanyang berbeda-beda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara

Ada beberapa komponen dalam kepemimpinan yaitu:

1.Adanya pemimpin atau orang lain yang dipimpin atau pengikutnya.

2.Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan.

3.Adanya tujuanj akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan itu.

4.Kepemimpinan bias timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu.

5.Pemimpin dapat diangkat secara formal atau diangkat oleh pengikutnya.

6.Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu, baik situasi pengikut maupun lingkungan eksternal.

Perbedaan antara pemimpin dan manajer:

1.Pemimpin tidak selalu berada dalam suatu organisasi, sedangkan manajer selalu dalam organisasi baik formal maupun nonformal.

2.Pemimpin bias ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya, sedangkan manajer selalu ditunjuk.

3.Pengaruh yang dimiliki pemimpin karena dimiliki kemampuan pribadi yang lebih dibandingkan dengan yang lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki manajer karena dimilikinya otoritas formal.

4.Pemimpin memikirkan organisasi secara luas dan jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek sebagai tugas dan tanggung jawabnya.

5.Pemimpin memiliki keterampilan politik dalam menyelesaikan konflik, sedangkan manajer menggunakan pendekatan formal- legal.

6.Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan organisasi secara luas, sedangkan manajer berpikir untuk kepentingan diri dan kelompoknya secara sempit.

7.Pemimpin memiliki kekuasaan secara lebih luas, sedangkan manajer hanya memiliki wewenang saja.

Kriteria manajerial dan yang terdiri dari ciri efektivitas manajerial dan keterampilan manajerial sebagaimana dikemukakan Yulk (1998) adalah sebagai berikut:

1.Ciri efektivitas manajerial

a.Tingkat energi dan toleransi terhadap stress

b.Rasa percaya diri

c.Integritas

d.Motivasi kekuasaan

e.Orientasi pada keberhasilan

f.Kebutuhan akan afiliasi yang rendah

2.Keterampilan manajerial

a.Keterampilan teknis

b.Keterampilan antarpribadi

c.Keterampilan konseptual

Macam-macam gaya kepemimpinan:

1.Otokratik

2.Konsultatif

3.Demokratif

4.Delegatif

KOMPETENSI DASAR1 SUBBAB F

AKTIVITAS DAN DINAMIKA MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26),

yaitu “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas.

2. Menurut Sriyono

aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Jadi aktivitas manajemen pendidikan adalah sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi dalam suatu bidang pendidikan.

Aktifitas manajemen pendidikan meliputi :

1. Merencanakan

2. Mengorganisasikan

3. Memimpin

4. Mengendalikan

PENGERTIAN DINAMIKA

Dinamika adalah perubahan atau pergerakan menuju ke arah yang lebih baik sesuai dengan tujuan dan perkembangan.

Dinamika manajemen pendidikan adalah perubahan atau pergerakan dalam bidang pendidikan menuju ke arah pendidikan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun