Muhammad Nazaruddin kembali akan mengoceh untuk mengungkap kasus korupsi senilai hampir Rp 6,4 triliun. Laksana burung saja, sepertinya dia ingin “bernyanyi” untuk rakyat Indonesia setelah dirinya bersalah sebagai terpidana dalam kasus Wisma Atlet. Hanya saja, sebelum “bernyanyi”, Nazar harus meminta bantuan pembelaan hukum kepada Yusril Ihza Mahendra, mantan menteri yang juga seorang lawyer . Apa reaksi Yusril? Sebelumnya, Yusril memang pernah menolak permintaan sebagai pembela hokum Nazar. Tapi kali ini, professor yang juga pengurus Partai Bilan Bintang (PBB) itu tampaknya memberi “lampu hijau” untuk siap membantu Muhammad Nazaruddin. Lampu hijau tersebut dipaparkan Yusril dalam twitternya yang cukup panjang hari ini (16 Januari 2014).
Wajar saja, kalau “lampu hijau” Yusril terhadap permintaan Nazaruddin tersebut langsung mendapat tanggapan dari public melalui twitter yang ditujukan ke alamat @Yusrilihza_Mhd. “Terus, Prof Yusril akan menjadi pembela Nazar?” tanya Endianto Masseh melalui @endianto. Pertanyaan itu dijawab Yusril Ihza Mahendra dengan hati-hati ke alamat @endianto. “Bukan begitu. Baca lengkap twt saya barusan,” jawab Yusril.
Kesiapan Yusril membantu Nazar juga mengundang tanya dari Yulianis (@yulianis13450). "Baca twitnya Pak YIM mbak @AlhambraRita: Mba @yulianis13450 pa yim jd penasehat nazar?" saran teman Yulianis. Yusril hanya memberi tanggapan dengan santai saja. "Bukan penasehat hukum seperi yg biasa dikenal, ini berbeda. Silahkan baca utuh twt saya," papar Yusril kepada Yulianis.
Namun Yulianis malah memberikan saran kepada @Yusrilihza_Mhd seperti ini: "Saran aku P'Yusril mendampingi wafid muharam, dia yg tau hambalang itu seperti apa," papar @yulianis13450.
Percakapan soal kesiapan Yusril untuk membantu Nazar ini memang cukup banyak. Kalau ingin mengetahui silakan saja menengok sendiri ke twitter. Yang jelas, isi twitter lengkap Yusril Ihza Mahendra ketika menanggapi permintaan Nazaruddin dapat dibaca dalam image di bawah ini:
[caption id="attachment_306415" align="aligncenter" width="640" caption="kutipan twitter lengkap Yusril soal Nazar "][/caption]
Wah, kalau Yusril benar siap mendampingi Nazar dalam “mengoceh”, pasti akan membuat kisah hidup Nazar menjadi seru lagi. Bukankah ocehan Nazar pasca pelariannya keluar negeri sering membuat sejumnlah tokoh kebakaran jenggot? Yang pasti, niat Nazar untuk buka kasus korupsi senilai hampir Rp 6,4 triliun tersebut pantas diapresiasi. Menurut pengakuan Nazar, dalam skandal korupsi yang mencapai Rp6,4 triliun itu, terdapat proyek Hambalang, proyek E KTP dan proyek pengadaan pesawat Merpati [ baca: Tribunnews.com ].
Sikap positif Yusril yang siap mendampingi Nazar memang berpotensi mengundang kecurigaan negative dari masyarakat karena Nazar dan Yusril sama-sama orang politik. Kendati demikian, di antara masyarakat pada sepakat memberi dukungan kepada Yusril agar bersedia mendampingi Nazar. Setidaknya seperti yang dipaparkan ariz_twt @ariz_twt kepada @Yusrilihza_Mhd: “Kalau jujur baiknya dibantu, kalau banyak bohongnya hanya bantu sebarkan fitnah...hati2 prof,” papar @ariz_twt.
Bisa saja terjadi, Nazar hanya akan menyebar ocehan omong kosong atau fitnah dengan menggunakan Yusril. Namun, kalau Yusril ingin menjaga kredibilitasnya, tampaknya tak akan mudah mengumbar apa saja yang dikatakan Nazar nanti. Nah, apakah ocehan Nazar nanti hanya sekedar omong kosong atau ada fakta hukum pendukungnya, mari kita tunggu bersama; seperti apa muatan suara Nazar yang akan dipaparkan kepada Yusril nanti. Yang jelas, kalau ocehan Nazar nanti mampu memenjarakan para koruptor lainnya, pasti akan banyak jempol dari masyarakat, meski Nazar adalah tokoh yang sudah terbukti sebagai penjahat negara.
Bagi Yusril, kalau ocehan Nazar nanti mampu memenjarakan para koruptor lainnya, tentunya akan membawa dampak positif juga, terutama elektabilitas Yusril sebagai Capres dari PBB. Sebalinya, kalau Yusril hanya terjebak sebagai penyebar fitnah dari ocehan omong kosong Nazar, risikonya juga akan buruk bagi partai dan pencapresan Yusril sendiri.
Akhir kata, selamat bekerja Profesor Yusril. Semoga masih ada kebaikan yang selalu menyayangi Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H